Bangli (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengirimkan bantuan untuk Made Surata, warga kurang mampu dan mengalami kelumpuhan di Desa Peninjoan, Kabupaten Bangli.

"Berdasarkan informasi dari media sosial mengenai keadaan Made Surata ini, Bapak Gubernur menugaskan kami untuk meninjau sekaligus menyerahkan bantuan sementara," kata Kepala Sub Bagian Media Elektronik Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Ketut Yadnya Winarta di sela-sela menyerahkan bantuan tersebut, di Bangli, Senin.

Kepada tim Biro Humas dan Protokol, Surata menceritakan kelumpuhan yang dialaminya terjadi tiga tahun silam secara mendadak.

Ketika itu, kepalanya sangat pusing dan kakinya berat untuk melangkah dibarengi dengan tangan kirinya yang juga susah diangkat, bahkan suaranyapun sempat hilang akibat sakit yang dialaminya itu.

"Ini sudah dari 2015, tiba-tiba kepala saya sangat pusing. Kaki dan tangan kiri waktu itu sangat berat diangkat, bahkan saya sempat kolok (bisu-red) waktu itu. Saya sudah berobat ke dokter, dikatakan saya mengalami struk ringan. Saya juga sudah ke orang pintar (paranormal-red) berobat," ujar Surata.

Surata yang ketika itu menjadi tulang punggung keluarga akhirnya tidak bisa bekerja hingga kini. Alhasil, sang istri Luh Muliani (35) kini menjadi tumpuan keluarga.

Istrinya yang bekerja sebagai buruh angkut kayu, pendapatanya tidak menentu, sehingga, kadang mereka tidak makan karena tidak memiliki uang.

"Kadang sehari dua kali dapat, kadang tidak dapat. Upahnya juga hanya Rp30 ribu untuk naikkan satu truk kayu, jadi tidak menentu penghasilannya," ucapnya.

Kondisi ini membuat Surata bingung, terlebih kedua anaknya saat ini sekolah dan tentunya memerlukan biaya. Beruntung, anak pertamanya Ni Luh Putu Firda Sari (13) yang kini duduk di kelas 6 Sekolah Dasar memperoleh Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga ada bantuan untuk biaya pendidikannya meski diakuinya sangat kurang.

Sementara anaknya yang kedua Ni Kadek Padmi Asih (8) kini duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar tidak memperoleh KIP, keduanya sekolah di SD N 3 Peninjoan, Tembuku, Bangli.

Mereka saat ini tinggal berempat di rumah yang merupakan bantuan bedah rumah dari Pemerintah Provinsi Bali pada tahun 2015.

Surata bersyukur Gubernur Bali telah memberikan perhatian kepada keluarganya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali dan berharap agar dapat dibantu untuk keberlangsungan sekolah kedua anaknya serta biaya berobat dirinya.

"Bersyukur saya dapat bantuan bedah rumah dari Dinas Sosial Provinsi Bali tahun 2015, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang sudah peduli kepada masyarakatnya," katanya.

Sementara itu, Perbekel Desa Peninjoan I Dewa Nyoman Tagel yang ikut mendampingi ke lokasi mengatakan memang benar Surata merupakan salah satu warganya yang kurang mampu.

Keluarga Surata rutin memperoleh bantuan beras sejahtera (rastra) dan bahkan juga telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Ia berterima kasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan salah satu warganya yang memang kondisi ekonominya kurang. Ia berharap agar program yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti ini bisa untuk terus dilanjutkan.

Pada kesempatan tersebut, staf Biro Humas dan Protokol menyerahkan sejumlah uang titipan dari Gubernur Bali untuk dapat meringankan beban keluarga Surata. (lhs)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018