Tabanan (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali menetapkan arah kebijakan pembangunan, salah satu di antaranya menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian dan pariwisata.
"Desa Belimbing di Kecamatan Pupuan, Tabanan terpilih sebagai salah satu dari enam kabupaten di Indonesia yang menerima bantuan Program Responsive Innovation Fund (RIF), proyek bantuan teknis Pengembangan Agribisnis Terintegrasi Berbasis Kearifan Lokal dan Pariwisata di Kawasan Nikosake," kata Bupati Eka di Balai Serbaguna Desa Blimbing, Kamis.
Ia mengatakan hal itu ketika membuka acara "Kick Off dan Workshop Konsolidasi Pengembangan Agribisnis Terintegrasi Berbasis Kearifan Lokal dan Pariwisata di Kawasan Nikosake (nira, kopi, salak dan kelapa) yang dihadiri Senior Development Officer Global Affair Kanada Jefry Ong.
Bupati Eka mengharapkan dengan adanya kawasan Nikosake (nira, kopi, salak dan kelapa) Desa Belimbing dengan Niranya, Munduktemu dengan kopinya, Wanagiri dengan potensi salaknya dan Lumbung Kauh dengan kelapanya dapat membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru (generator ekonomi).
Semua itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat Tabanan yang lebih baik, khususnya petani.
"Saya bangga, dari lima desa berada di kawasan KPPN tersebut, satu-satunya di Bali mendapatkan dana hibah dari Program Responsive Innovation Fund (RIF) yang merupakan kerjasama dengan Bappenas dan Pemerintah Kanada sebagai Desa yang memilikki inovasi dalam bidang pertanian," ujar Bupati Eka.
Ia mengajak semua pihak, pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk secara serius merencanakan dan melaksanakan konsep pengembangan kawasan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat menuju Tabanan Serasi bisa terwujud. (adt/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Desa Belimbing di Kecamatan Pupuan, Tabanan terpilih sebagai salah satu dari enam kabupaten di Indonesia yang menerima bantuan Program Responsive Innovation Fund (RIF), proyek bantuan teknis Pengembangan Agribisnis Terintegrasi Berbasis Kearifan Lokal dan Pariwisata di Kawasan Nikosake," kata Bupati Eka di Balai Serbaguna Desa Blimbing, Kamis.
Ia mengatakan hal itu ketika membuka acara "Kick Off dan Workshop Konsolidasi Pengembangan Agribisnis Terintegrasi Berbasis Kearifan Lokal dan Pariwisata di Kawasan Nikosake (nira, kopi, salak dan kelapa) yang dihadiri Senior Development Officer Global Affair Kanada Jefry Ong.
Bupati Eka mengharapkan dengan adanya kawasan Nikosake (nira, kopi, salak dan kelapa) Desa Belimbing dengan Niranya, Munduktemu dengan kopinya, Wanagiri dengan potensi salaknya dan Lumbung Kauh dengan kelapanya dapat membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru (generator ekonomi).
Semua itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat Tabanan yang lebih baik, khususnya petani.
"Saya bangga, dari lima desa berada di kawasan KPPN tersebut, satu-satunya di Bali mendapatkan dana hibah dari Program Responsive Innovation Fund (RIF) yang merupakan kerjasama dengan Bappenas dan Pemerintah Kanada sebagai Desa yang memilikki inovasi dalam bidang pertanian," ujar Bupati Eka.
Ia mengajak semua pihak, pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk secara serius merencanakan dan melaksanakan konsep pengembangan kawasan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat menuju Tabanan Serasi bisa terwujud. (adt/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018