Amlapura, Bali (Antaranews Bali) - Rata-rata 718 orang setiap hari mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali, untuk 157 jenis pelayanan administrasi satu atap.

"Pelayanan terpadu melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) sejak 5 April lalu kini semakin diminati masyarakat untuk mengurus perizinan, membayar tagihan rekening PDAM hingga mengurus KTP dan akte kelahiran," kata Sekda Kabupaten Karangasem, I Gede Adnya Mulyadi, di Amlapura, Karangasem, Senin.

Ia mengatakan kunjungan masyarakat yang terus meningkat setiap hari itu menunjukkan MPP sangat dibutuhkan oleh masyarakat Karangasem yang menginginkan kemudahan dalam memperoleh layanan berbagai aspek kehidupan.

Apalagi, lokasi MPP sangat strategis di jantung kota Amlapura, sehingga sangat nyaman, representatif dan dekat dengan Pasar Amlapura Timur. MPP tersebut akan diluncurkan secara resmi pada Juni mendatang, namun aktivitasnya sudah cukup padat.

Didukung areal parkir yang luas dengan memanfaatkan lahan terminal di seberang gedung MPP cukup mendukung keamanan dan kemudahan pengunjung, sehingga tidak ada lagi istilah kesulitan parkir sepeda motor dan kendaraan.

Sekda I Gede Adnya Mulyadi menjelaskan ada sebanyak 157 jenis layanan yang disediakan di MPP. Pelayanan terpadu untuk memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan publik.

Selain itu cukup penting dalam kaitan meningkatkan daya saing global untuk memberikan kemudahan berusaha, sehingga mampu menjadikan MPP sebagai salah satu upaya mempercepat kegiatan berusaha bagi masyarakat sesuai Perpres Nomor 91 Tahun 2017, secara nasional hampir triliunan investasi hilang karena lambatnya perizinan.

Sesuai Peraturan Menteri PAN-RB, MPP adalah tempat berlangsungnya kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan pelayanan pulik, atas barang, jasa dan atau pelayanan adminsitrasi yang merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu.

Sementara soal pemanfaatan lantai satu sebagai gedung pusat seni dan kerajinan penunjang Pasar Amlapura Timur yang lebih dikenal dengan gedung UKM Centre sebagai lokasi MPP, Adnya Mulyadi menjelaskan jika sebelumnya gedung tersebut sudah hampir 2,5 tahun mangkrak tanpa aktivitas.

Melalui rapat berkoordinasi antara OPD dengan Bisnis Development Senter (BDS) Tanah Aron selaku pengelola gedung, pihak BDS sendiri mengakui jika kegiatan di gedung tersebut sudah tidak berjalan. Secara prinsip, pihak BDS dan OPD mendukung penyelenggaraan MPP di gedung tersebut.

Dengan demikian, keberadaan MPP tidak mengubah fungsi gedung, namun hanya menyinergikan antara pusat seni dan pelayanan publik. Aktivitas di gedung itu sudah kembali menggeliat, bahkan jumlah pengunjung setiap harinya mencapai ratusan orang untuk mengurus berbagai keperluan.

Baca juga: Pemkab Karangasem operasikan mal pelayanan publik

"Kami sedang memaksimalkan kenyamanan gedung seperti pemasangan alat pendingin (AC), menambah meja dan kursi untuk pengunjung serta penguatan sinyal internet untuk memperlancar pelayanan dan seragam bagi petugas pelayanan," ujar Sekda dalam siaran pers yang diterima Antara dari Humas Pemkab Karangasem. (E011/adt)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018