Tabanan (Antaranews Bali) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, Bali memantau terhadap perkembangan harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di daerah "gudang beras" Pulau Dewata menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, Selasa.

Hasil pemantauan TPID Kabupaten Tabanan yang dipimpin Kabag Perekonomian Setda Tabanan, I Gusti Putu Ekayana di sejumlah pasar menunjukkan, harga yang mengalami kenaikan terjadi pada daging ayam sebesar Rp5.000 per kilogram.

Hasil pertanian harganya sama dengan sebelumnya yakni beras premium sebesar Rp 12.500/kg, beras medium Rp 10.600/kg, kedelai Rp 10.000/kg, Cabai merah besar Rp 45.000/kg, Cabai rawit kecil Rp30.000/kg, bawang merah Rp 35.000/kg, bawang putih Rp 20.000 per kg, jagung pipilan Rp 5.000 dan jagung giling Rp 6.000.

Gula pasir Rp 12.000/kg, garam Rp 8.000, minyak goreng bimoli Rp 12.000/liter, minyak goreng curah Rp 11.500/liter, tepung terigu Rp 8.000/Kg dan Tepung tapioka Rp 9.000/Kg.

Daging sapi super Rp 100.000/kg, daging sapi biasa Rp 90.000/kg, telor ayam broiler Rp 38.000/krat.

Sementara, untuk harga daging ayam Rp 34.000 menjadi Rp 39.000/kg, artinya daging ayam mengalami kenaikan harga sebesar Rp 5000/kg.

"Sebagian besar, sembako di dua wilayah Kabupaten Tabanan yang kami pantau masih stabil atau tetap dari biasanya," ujar Kabag Perekonomian Setda Tabanan, I Gusti Putu Ekayana.

Menurutnya, kenaikan harga sembako hanya terjadi pada daging ayam yang mengalami kenaikan sebesar Rp 5000/kg atau dari Rp 34 ribu menjadi Rp 39 ribu/kg. (WDY)

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018