Palembang (Antara Bali) - Pendatang dan wisatawan di Palembang, Sumatera Selatan, sejak sepekan terakhir mengalami kesulitan mendapatkan hotel untuk menginap.

Wita (27), warga Jakarta, di Palembang, Kamis, mengatakan, kesulitan mendapatkan hotel saat berkunjung ke Palembang.

Padahal dua hari sebelum tiba di kota ini, dia sudah menelepon sejumlah hotel bintang dua dan bintang tiga untuk memesan kamar.

Menurut dia, setiap kali berkunjung ke Palembang sering mengalami kesulitan mendapatkan hotel yang diinginkan.

Padahal dia harus menginap di kota pempek ini, berkaitan dengan pekerjaan yang ditugaskan kantornya.

Keluhan serupa disampaikan Cerio (32), juga warga Jakarta, setelah berkeliling mencari hotel dalam kunjungannya ke Palembang akhirnya bisa menginap di salah satu hotel bintang dua di daerah ini.

"Tapi saya tidak bisa memilih hotel, karena hotel tempat menginap yang biasanya menjadi langganan tidak ada satu pun kamar tersisa, semua penuh terisi," kata dia lagi.

Ia mengatakan diperkirakan karena tingkat hunian hotel di Palembang yang tinggi serta jumlah hotel terbatas itu, membuat pendatang dan wisatawan ke Palembang mengalami kesulitan mendapatkan tempat menginap sementara.

Padahal sejak beberapa tahun ini, pembangunan hotel di Palembang terus bertambah tetapi ternyata masih tetap mengalami kekurangan sarana akomodasi tersebut.

Sebelumnya, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, mengatakan tingkat hunian hotel di Kota Palembang yang tinggi akhir-akhir ini karena aktivitas pertemuan tingkat nasional dan internasional semakin banyak berlangsung.

Dia mencontohkan pada 23-27 Juli 2011 ada pertemuan tenaga ahli penataan kota dari Forum Pasific RIM on Council Urban Development (PRCUD).

Sekitar 100 orang pembicara dan peserta dari mancanegara dan Jakarta, mengikuti kegiatan yang membahas antisipasi dampak perubahan iklim di hotel bintang lima Palembang, ujar Eddy pula.

Dia menambahkan, saat ini di Palembang beroperasi sebanyak 125 hotel berbintang dan melati.

Hampir setiap akhir pekan, tingkat hunian hotel bisa mencapai paling sedikit 50 persen, kata dia pula.

Direktur Hotel Swarnadwipa Palembang, Augie Bunjamin mengatakan, meskipun sedang tidak diselenggarakan kegiatan penting berskala nasional atau internasional di Palembang, hotel yang dikelolanya tersebut paling sedikit 70 persen tingkat hunian selalu terisi.

Hal itu membuktikan bahwa setiap saat terjadi peningkatan pengunjung ke daerah ini, baik yang berkaitan dengan kepentingan pekerjaan, seminar dan berwisata, kata dia.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel juga sedang mematangkan persiapan pengelola hotel di daerah ini, untuk menampung lonjakan pengunjung yang dipastikan selama pelaksanaan SEA Games ke-26, 11-22 November 2011 mendatang akan menginap di Palembang.

Pengelola hotel perlu mengatur penempatan pengunjung di hotel itu, selama SEA Games yang dipastikan seluruh hotel yang ada akan penuh terisi, bahkan diperkirakan masih kekurangan sehingga perlu diantisipasi menggunakan tempat menginap lain yang memungkinkan dipakai.

Padahal saat ini masih ada beberapa hotel yang sedang dibangun dan dalam tahap akhir penyelesaian pembangunan, untuk siap digunakan menjelang pelaksanaan SEA Games itu.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011