Denpasar (Antaranews Bali) - Jajaran civitas akademika Universitas Warmadewa, Denpasar, memeriahkan ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) dengan menyampaikan berbagai orasi dan melaksanakan senam bersama yang melibatkan warga kampus setempat.

"Kami berharap pembagian beasiswa Bidikmisi dan bantuan pemerintah lainnya dapat lebih merata di semua universitas, baik negeri maupun swasta. Apalagi universitas swasta juga bisa berprestasi dan go international," kata Ketut Caniari, mahasiswi Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar saat berorasi pada PB3AS, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.

Menurut mahasiswi lulusan SMA Bali Mandara ini, universitas swasta memerlukan perhatian yang sama dengan universitas negeri. Apalagi universitas swasta juga bisa berprestasi dan "go international".

Salah satunya bagaimana Unwar menjadi universitas pertama yang menerapkan "transendental meditation" dan sudah bekerja sama dengan Maharsi University, AS.

Mahasiswa Unwar lainnya, Agus Juniarta menyampaikan harapannya agar program SMA Bali Mandara dan program pengentasan kemiskinan lainnya bisa terus dilanjutkan setelah Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyelesaikan masa baktinya.

Menurut dia, pendidikan adalah jalan untuk memutuskan kemiskinan. Ia mencontohkan adik kelasnya yang kini memperoleh beasiswa kedokteran. Jika sudah menjadi dokter, anak tersebut bisa mengubah kondisi ekonomi keluarganya.

Juniarta bahkan berharap nantinya semua kabupaten di Bali memiliki sekolah sejenis SMA Bali Mandara.

Sementara itu, dosen Fakultas Ekonomi Unwar Dr I Made Suniastha Amerta SS MPar juga menyampaikan harapan agar program Bali Mandara berlanjut.

Salah satunya yang sudah dilakukan di kampus Unwar adalah bagaimana mewujudkan program "Bali Clean and Green". Selain itu ia berharap pemerintah memikirkan kembali alternatif untuk sektor pariwisata mengingat masih ada kemiskinan di Bali, khususnya setelah melihat dampak erupsi Gunung Agung terhadap perekonomian.

"Pengembangan pariwisata bermula dari pariwisata budaya. Itu adalah budaya agraris. Tradisi masyarakat agraris. Ternyata pariwisata yang sudah berkontribusi besar untuk APBN belum bisa mengentaskan kemiskinan di Bali. Dengan erupsi Gunung Agung, pariwisata bukan satu-satunya sektor yang bisa diandalkan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, juga ditampilkan unjuk kebolehan dari Marching Band Universitas Warmadewa yang mendapatkan apresiasi dari warga masyarakat.

Wayan Wisnaya, salah satu warga Denpasar berharap penampilan dan orasi dari civitas akademika Universitas Warmadewa dapat menginspirasi calon pemimpin Bali ke depan. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018