Jakarta (Antaranews) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi bahwa kabar terkait isu tsunami besar akan melanda Pulau Jawa bagian barat adalah kabar bohong atau hoaks.

"Saya kira itu hoaks. Ya memang sejak dulu selalu bahwa sepanjang Sumatera bagian barat itu sampai ke Jawa, ada potensi tsunami. Bahwa kapan, ya kita tidak ada yang tahu," kata Wapres setelah menghadiri penyerahan bantuan di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jakarta, Jumat.

Wapres mengatakan potensi tsunami di Pulau Jawa memang ada, mengingat Indonesia memiliki pengalaman bencana alam gempa dan tsunami seperti di Aceh (2004) dan Pangandaran, Jawa Barat (2006).

Baca juga: Jokowi: jangan percaya isu

Sebelumnya, Kepala Seksi Program dan Jasa Teknologi Balai Teknologi Infrastruktur dan Dinamika Pantai BPPT Widjo Kongko mengatakan terdapat potensi tsunami besar di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Widjo menyampaikan kajiannya dalam kegiatan Seminar Ilmiah yang diselenggarakan Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Potensi tersebut, terjadi karena sumber gempa besar yang berpotensi terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa.

Penjelasan Widjo itu dinilai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Prijanto sebagai pemodelan ilmiah terkait potensi bencana alam di Indonesia, sebagai langkah antisipasi bila terjadi.

Pemodelan tersebut merupakan hasil kajian akademis awal dari simulasi komputer gempa dan tsunami di Enggano, Selat Sunda dan Jawa Barat bagian selatan. Dalam pemodelan tersebut, skenario terburuk yang mungkin terjadi apabila gempa bumi secara bersamaan di tiga titik tersebut dengan skala tertinggi 9 Skala Richter, maka dapat menimbulkan tsunami hebat.

Tapi perlu ditekankan bahwa ini adalah pemodelan yang ditujukan guna mencari solusi langkah mitigasi andai bencana terjadi, karena itu masyarakat diminta tidak terlalu khawatir dengan pemberitaan terkait isu potensi tsunami besar tersebut.

BPPT pun meminta maaf karena pemodelan kajian tersebut ditafsirkan berbeda oleh masyarakat sipil. "Masyarakat tidak perlu khawatir dengan pemberitaan ini. Permohonan maaf BPPT kepada masyarakat Indonesia yang terdampak sekiranya hasil studi awal Potensi Tsunami di Jawa bagian Barat yang seharusnya hanya untuk konsumsi akademis ini, telah membuat keresahan masyarakat, demikian pernyataan tertulis BPPT yang diterima di Jakarta, Jumat. (ed)

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018