Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali melakukan inovasi dan terobosan dalam menanggulangi masalah sampah, khususnya plastik untuk menciptakan kebersihan lingkungan, dengan mencanangkan program satu hari tanpa kantong plastik.
Kegiatan diawali dengan program Perangi Sampah Plastik dilanjutkan dengan Bebas Sampah Plastik diluncurkan bersamaan dengan aksi bersih-bersih pantai dalam memperingati Hari Puputan ke-110 dan HUT ke-26 Kota Semarapura serta peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, Jumat.
Kegiatan yang diluncurkan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dilaksanakan di Pantai Tegal Besar, Kecamatan Banjarangkan melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemuda, pelajar dan aparatur sipil negara (ASN) dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di daerah itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana mengatakan, Klungkung menjadi satu satunya kabupaten kota di Pulau Dewata yang menerapkan program bebas sampah plastik sesuai instruksi pemerintah pusat, yakni Perpres Nomor 97 tahun 2017 mengenai mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan serta mengurangi sampah di segala lini yakni di darat dan di laut.
Dengan Program Satu Hari Tanpa Kantong Plastik, masyarakat akan diajak untuk "puasa", tidak menggunakan kantong plastik selama satu hari. "Sampah plastik telah mengotori berbagai lini, mulai dari tanah, sungai hingga laut. Sampah plastik yang hanyut ke laut akan hancur menjadi partiket partikel kecil yang dapat dimakan oleh ikan- ikan, kemudian ikan ikan ini ditangkap untuk dikonsumsi manusia, tentu ini akan sangat berbahaya," ujar Agung Kirana.
Untuk itulah melalui langkah yang baru dirintis ini diharapkan akan dapat mengurangi pupulasi sampah plastik serta akan membawa dampak besar bagi bumi dan lautan.
Ke depan program satu hari tanpa kantong plastik akan dievaluasi lagi apakan dilakukan sehari ataukah ditambah menjadi dua hari atau lebih. Aksi bersih pantai selain dilakukan di Pantai Tegal Besar, juga dilaksanakan di sejumlah titik pantai yang menjadi objek wisata dan pantai yang sering mendapat kiriman sampah dari laut. Di antaranya Pantai Goa Lawah di kecamatan Dawan yang melibatkan ASN dari 19 instansi.
Gerakan kebersihan di Pantai Pura Watu Klotok melibatkan ASN dari 18 instansi, Pantai Sidayu Lepang dan Pantai Tegal Besar di Kecamatan Banjarangkan yang melibatkan masing masing 14 dan 10 instansi serta unsur masyarakat dan unsur TNI Polri.
Sekda Klungkung Gede Putu Winastra mengharapkan program kebersihan itu terus berkelanjutan dan diintensifkan dengan melibatkan lebih banyak komponen masyarakat.
"Semoga dengan gerakan ini dan aksi bersih bersih pantai ini masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah utamanya sampah plastik," ujar Sekda Gede Putu Winastra.
Program Satu Hari Tanpa Kantong Plastik merupakan program pendukung dari program pengentasan persoalan sampah yang tengah berjalan saat ini yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Klungkung sebelumnya mengalami persoalan sampah ketika tempat pembuangan akhir (TPA) Sente harus ditutup karena kelebihan kapasitas. Untuk mengatasinya, Pemkab Klungkung bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN dan Indonesia Power menggulirkan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Program tersebut diluncurkan di Balai Subak Desa Pekraman Lepang Desa Takmung Banjarangkan pada 12 Desember 2017. Lewat program terpadu itu sampah diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio aktivator.
Dalam tiga hari, bau hilang, dan dalam sepuluh hari volume sampah sudah berkurang. Ini juga akan menghasilkan briket dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik. Pelet yang diproduksi oleh desa nantinya akan dibeli pihak Indonesia Power sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan harga yang kini masih dikaji. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kegiatan diawali dengan program Perangi Sampah Plastik dilanjutkan dengan Bebas Sampah Plastik diluncurkan bersamaan dengan aksi bersih-bersih pantai dalam memperingati Hari Puputan ke-110 dan HUT ke-26 Kota Semarapura serta peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, Jumat.
Kegiatan yang diluncurkan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dilaksanakan di Pantai Tegal Besar, Kecamatan Banjarangkan melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemuda, pelajar dan aparatur sipil negara (ASN) dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di daerah itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana mengatakan, Klungkung menjadi satu satunya kabupaten kota di Pulau Dewata yang menerapkan program bebas sampah plastik sesuai instruksi pemerintah pusat, yakni Perpres Nomor 97 tahun 2017 mengenai mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan serta mengurangi sampah di segala lini yakni di darat dan di laut.
Dengan Program Satu Hari Tanpa Kantong Plastik, masyarakat akan diajak untuk "puasa", tidak menggunakan kantong plastik selama satu hari. "Sampah plastik telah mengotori berbagai lini, mulai dari tanah, sungai hingga laut. Sampah plastik yang hanyut ke laut akan hancur menjadi partiket partikel kecil yang dapat dimakan oleh ikan- ikan, kemudian ikan ikan ini ditangkap untuk dikonsumsi manusia, tentu ini akan sangat berbahaya," ujar Agung Kirana.
Untuk itulah melalui langkah yang baru dirintis ini diharapkan akan dapat mengurangi pupulasi sampah plastik serta akan membawa dampak besar bagi bumi dan lautan.
Ke depan program satu hari tanpa kantong plastik akan dievaluasi lagi apakan dilakukan sehari ataukah ditambah menjadi dua hari atau lebih. Aksi bersih pantai selain dilakukan di Pantai Tegal Besar, juga dilaksanakan di sejumlah titik pantai yang menjadi objek wisata dan pantai yang sering mendapat kiriman sampah dari laut. Di antaranya Pantai Goa Lawah di kecamatan Dawan yang melibatkan ASN dari 19 instansi.
Gerakan kebersihan di Pantai Pura Watu Klotok melibatkan ASN dari 18 instansi, Pantai Sidayu Lepang dan Pantai Tegal Besar di Kecamatan Banjarangkan yang melibatkan masing masing 14 dan 10 instansi serta unsur masyarakat dan unsur TNI Polri.
Sekda Klungkung Gede Putu Winastra mengharapkan program kebersihan itu terus berkelanjutan dan diintensifkan dengan melibatkan lebih banyak komponen masyarakat.
"Semoga dengan gerakan ini dan aksi bersih bersih pantai ini masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah utamanya sampah plastik," ujar Sekda Gede Putu Winastra.
Program Satu Hari Tanpa Kantong Plastik merupakan program pendukung dari program pengentasan persoalan sampah yang tengah berjalan saat ini yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Klungkung sebelumnya mengalami persoalan sampah ketika tempat pembuangan akhir (TPA) Sente harus ditutup karena kelebihan kapasitas. Untuk mengatasinya, Pemkab Klungkung bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN dan Indonesia Power menggulirkan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Program tersebut diluncurkan di Balai Subak Desa Pekraman Lepang Desa Takmung Banjarangkan pada 12 Desember 2017. Lewat program terpadu itu sampah diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio aktivator.
Dalam tiga hari, bau hilang, dan dalam sepuluh hari volume sampah sudah berkurang. Ini juga akan menghasilkan briket dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik. Pelet yang diproduksi oleh desa nantinya akan dibeli pihak Indonesia Power sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan harga yang kini masih dikaji. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018