Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali, gencar melakukan vaksinasi virus Japanese Encephalitis (JE) kepada anak-anak PAUD, SD, dan SMP sejak Maret lalu.

"Pelaksanaan vaksinasi JE sejak Maret lalu menyasar anak-anak sekolah, sedangkan pada kegiatan bulan April ini menyasar posyandu dan banjar-banjar (dusun) di seluruh kecamatan di Kota Denpasar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Ni Luh Putu Sri Armini di Denpasar, Rabu.

Hingga saat ini, vaksinasi virus JE di Kota Denpasar telah menyasar 132.893 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 26.591 orang berusia 9 bulan hingga 6 tahun, 71.563 orang berusia 7 s.d. 12 tahun, dan 34.739 orang berusia 13 s.d. 15 tahun.

"Tim kesehatan terus berupaya secara maksimal melakukan vaksinasi virus tersebut dengan menyasar seluruh posyandu dan banjar-banjar di Kota Denpasar," ujarnya.

Sri Armini lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut menargetkan anak-anak yang berusia 9 bulan hingga 15 tahun di Kota Denpasar dapat terpenuhi.

Ia menjelaskan kegiatan vaksinasi tersebut menyasar 521 sekolah yang terdiri atas PAUD, TK, SD, dan SMP. Begitu pula, sebanyak 471 posyandu, banjar-banjar, puskesmas, dan rumah sakit mulai Rabu (4-4-2018) hingga 30 April mendatang.

"Vaksinasi ini akan berlanjut hingga 30 April mendatang, dan bagi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi JE dapat melaksanakan vaksinasi di puskesmas atau rumah sakit pemerintah," ucapnya.

Sri Armini menginformasikan kepada para pemangku kepentingan hingga tingkat desa maupun dusun untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pelaksanaan vaksinasi JE.

Selain itu, kata Sri Armini, pihaknya juga turut mengimbau masyarakat untuk berperan aktif untuk ikut serta dalam vaksinasi JE agar tidak terkena virus JE.

"Kami harapkan masyarakat proaktif dalam mengikuti vaksinasi guna mengurangi adanya kasus JE di Bali, khusus Kota Denpasar," ucapnya.

Untuk diketahui, Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan oleh nyamuk, babi, dan burung rawa.

Manusia sendiri bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi serta biasa beraktivitas pada malam hari. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018