Banjar Baru, Kalsel (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo meninjau pendistribusian sejumlah bantuan sosial kepada sejumlah masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan di halaman Balai Kota Banjar Baru, Lapangan Murjani.
Dalam sambutannya pada Senin, Presiden menegaskan masyarakat dapat memanfaatkan dana dalam KIP dan KIS untuk kepentingan keluarga dan pendidikan, bukan untuk membeli rokok atau pulsa telepon seluler.
"Anggaran yang ada di Kartu Indonesia Pintar ini agar digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dengan sekolah," ujar Presiden Jokowi.
Dalam acara tersebut, Presiden menyaksikan pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.245 orang yang hadir dari total 8.564 warga Banjar Baru.
Untuk siswa tingkat SD 500 orang, siswa SMP 273 orang, siswa SMA 175 orang, dan 175 siswa SMK, lalu untuk siswa program kesetaraan sebanyak 122 orang.
Selain itu, pemerintah juga membagikan kartu PKH kepada 115.010 keluarga di Kalimantan Selatan.
Untuk Kota Banjar Baru dibagikan kepada penerima PKH yang hadir sebanyak 5.946 keluarga.
Penerima PKH dan Rastra yang hadir sebanyak 1.250 keluarga.
Kemudian pemerintah juga memberikan sertifikasi kepada 500 guru yang lulus uji sertifikasi di Kalimantan Selatan.
Presiden pun mengingatkan warga bahwa Indonesia memiliki kekayaan suku budaya dan bahasa yang beragam untuk dijaga kesatuannya.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di tempat acara pada sekitar pukul 09.30 WITA.
Sejumlah pejabat yang mendampingi antara lain Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Sebelumnya pada Minggu (25/3), Presiden Jokowi telah menghadiri haul ke-13 KH Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Dalam sambutannya pada Senin, Presiden menegaskan masyarakat dapat memanfaatkan dana dalam KIP dan KIS untuk kepentingan keluarga dan pendidikan, bukan untuk membeli rokok atau pulsa telepon seluler.
"Anggaran yang ada di Kartu Indonesia Pintar ini agar digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dengan sekolah," ujar Presiden Jokowi.
Dalam acara tersebut, Presiden menyaksikan pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.245 orang yang hadir dari total 8.564 warga Banjar Baru.
Untuk siswa tingkat SD 500 orang, siswa SMP 273 orang, siswa SMA 175 orang, dan 175 siswa SMK, lalu untuk siswa program kesetaraan sebanyak 122 orang.
Selain itu, pemerintah juga membagikan kartu PKH kepada 115.010 keluarga di Kalimantan Selatan.
Untuk Kota Banjar Baru dibagikan kepada penerima PKH yang hadir sebanyak 5.946 keluarga.
Penerima PKH dan Rastra yang hadir sebanyak 1.250 keluarga.
Kemudian pemerintah juga memberikan sertifikasi kepada 500 guru yang lulus uji sertifikasi di Kalimantan Selatan.
Presiden pun mengingatkan warga bahwa Indonesia memiliki kekayaan suku budaya dan bahasa yang beragam untuk dijaga kesatuannya.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di tempat acara pada sekitar pukul 09.30 WITA.
Sejumlah pejabat yang mendampingi antara lain Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Sebelumnya pada Minggu (25/3), Presiden Jokowi telah menghadiri haul ke-13 KH Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018