Denpasar (Antaranews Bali) - Kejuaraan tinju "Wali Kota Denpasar Cup IX" diikuti sebanyak 48 petinju di Indie Fight Club Denpasar, Bali, selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (9-11 Maret 2018).
Ketua Harian Dewan Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Denpasar, Gede Risky Permana di Denpasar, Jumat, mengatakan kejuaraan tersebut untuk menunjukkan bahwa cabang olahraga tinju di Bali harus kembali pada kejayaannya, sebagai contoh kabupaten lainnya dan Pertina Bali.
"Kejuaraan tersebut juga sebagai ajang kaderisasi petinju junior pemula. Dan, pada harapannya nanti masyarakat umum mulai tertarik untuk masuk pada dunia tinju," kata Gede Rizky didampingi ketua panitia pelaksana Miftachur Rohman.
Ia mengatakan saat ini kondisi cabang olahraga tinju di Bali secara umum mulai meredup, dengan dedikasi Pertina Denpasar siap mengembangkan tinju mulai dari Kota Denpasar. Sebab, petinju Denpasar sering turun membela Bali di ajang nasional.
Ketua Panitia Miftachur Rohman menjelaskan total peserta memang sebanyak 49 petinju. Dan, khusus putri diikuti 10 petinju. Dari 10 petinju itu, dua di antaranya dari Pertina Denpasar. Selebihnya, didominasi dari peserta petinju asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami secara perlahan ingin mengembangkan tinju di bagian putri. Karena di daerah lain juga memiliki atlet tinju putri," ujarnya.
Miftachur Rohman mengatakan pada kejuaraan ini, kategori yang dipertandingkan yakni kelas junior dan senior pemula. Untuk kategori junior merpertandingkan empat kelas. Mulai kelas 38 kilogram (kg), 44 kg, 46 kg, dan 69 kg.
Sedangkan untuk kategori senior pemula mempertandingkan tujuh kelas. Mulai dari kelas 49 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 64, Kg, 69 kg, dan 75 kg.
"Khusus untuk putri di pertandingkan lima kelas saja, yakni di kelas 40 kg, 42 kg, 46 kg, 48 kg, dan 57 kg. Sedangkan untuk putra sebanyak 11 kelas," ujarnya.
Miftachur Rohman lebih lanjut mengatakan khusus peserta dari Bali diikuti dari tiga kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Badung, Jembrana, Klungkung dan tuan rumah Kota Denpasar.
Untuk peserta dari Kabupaten Badung menerjunkan dua atlet petinju, Jembrana enam petinju, Klungkung tiga petinju dan tuan rumah Denpasar dengan 18 petinju.
"Selain mengusung nama Pertina, ada juga petinju yang membela nama Sasana, mulai dari Indi Club dua petinju, SMP Dwijendra menerjunkan seorang petinju, dan Banyuwangi, Jawa Timur sebanyak lima petinju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Ketua Harian Dewan Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Denpasar, Gede Risky Permana di Denpasar, Jumat, mengatakan kejuaraan tersebut untuk menunjukkan bahwa cabang olahraga tinju di Bali harus kembali pada kejayaannya, sebagai contoh kabupaten lainnya dan Pertina Bali.
"Kejuaraan tersebut juga sebagai ajang kaderisasi petinju junior pemula. Dan, pada harapannya nanti masyarakat umum mulai tertarik untuk masuk pada dunia tinju," kata Gede Rizky didampingi ketua panitia pelaksana Miftachur Rohman.
Ia mengatakan saat ini kondisi cabang olahraga tinju di Bali secara umum mulai meredup, dengan dedikasi Pertina Denpasar siap mengembangkan tinju mulai dari Kota Denpasar. Sebab, petinju Denpasar sering turun membela Bali di ajang nasional.
Ketua Panitia Miftachur Rohman menjelaskan total peserta memang sebanyak 49 petinju. Dan, khusus putri diikuti 10 petinju. Dari 10 petinju itu, dua di antaranya dari Pertina Denpasar. Selebihnya, didominasi dari peserta petinju asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami secara perlahan ingin mengembangkan tinju di bagian putri. Karena di daerah lain juga memiliki atlet tinju putri," ujarnya.
Miftachur Rohman mengatakan pada kejuaraan ini, kategori yang dipertandingkan yakni kelas junior dan senior pemula. Untuk kategori junior merpertandingkan empat kelas. Mulai kelas 38 kilogram (kg), 44 kg, 46 kg, dan 69 kg.
Sedangkan untuk kategori senior pemula mempertandingkan tujuh kelas. Mulai dari kelas 49 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 64, Kg, 69 kg, dan 75 kg.
"Khusus untuk putri di pertandingkan lima kelas saja, yakni di kelas 40 kg, 42 kg, 46 kg, 48 kg, dan 57 kg. Sedangkan untuk putra sebanyak 11 kelas," ujarnya.
Miftachur Rohman lebih lanjut mengatakan khusus peserta dari Bali diikuti dari tiga kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Badung, Jembrana, Klungkung dan tuan rumah Kota Denpasar.
Untuk peserta dari Kabupaten Badung menerjunkan dua atlet petinju, Jembrana enam petinju, Klungkung tiga petinju dan tuan rumah Denpasar dengan 18 petinju.
"Selain mengusung nama Pertina, ada juga petinju yang membela nama Sasana, mulai dari Indi Club dua petinju, SMP Dwijendra menerjunkan seorang petinju, dan Banyuwangi, Jawa Timur sebanyak lima petinju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018