Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menyatakan siap menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengontrol tata kelola APBD jika dirinya terpilih sebagai gubernur guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi.

"Rakyat pasti menginginkan satu pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan bebas korupsi untuk itu kami akan menggandeng KPK," kata Wali Kota Denpasar dua periode itu saat ditemui di kediamannya di Denpasar, Selasa.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, ia mencontohkan bukti sistem pemerintahan di Kota Denpasar selama periode kepemimpinannya yang selalu intens bekerja sama dengan KPK sehingga berhasil meraih meraih prestasi dan penghargaan terbaik daerah se-Indonesia dalam usaha pencegahan korupsi melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diberikan oleh KPK.

Selain itu, Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Rai Mantra dikenal dengan program "Smart City" melalui "e-budgeting" dan "e-planning". "Melalui program ini, warga dan juga KPK tentunya bisa mengontrol pengelolaan keuangan yang dilakukan pemerintah," ujarnya.

Dia juga akan mengadopsi sejumlah keberhasilan kerja di Kota Denpasar untuk diterapkan pada Pemprov Bali jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Bali. "Tidak sulit sebenarnya jika ada kemauan, lagi pula kenapa harus takut pada KPK kalau memang mau menata keuangan yang baik," kata Rai Mantra.

Dalam Pilkada Bali tahun 2018 diikuti oleh dua pasangan calon yakni pasangan Calon Gubernur Bali dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 yakni Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Selain itu, pasangan Calon Gubernur Bali dan Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). (ed)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018