Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 29 "sekeha teruna" atau kelompok pemuda siap mengikuti Parade "Ogoh-Ogoh" atau boneka raksasa yang menyeramkan di perempatan Tohpati, Kecamatan Denpasar Timur, Bali pada 16 Maret 2018.
"Kegiatan parade yang kami selenggarakan serangkaian dengan perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940 yang jatuh pada 17 Maret 2018," kata Ketua Panitia Parade "Ogoh-Ogoh" Made Semaraputra saat bertatap muka dengan Penjabat Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan kegiatan parade di kawasan perempatan Tohpati merupakan acara rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah kreativitas kelompok pemuda di Desa Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar.
"Parade itu akan melibatkan tiga desa dinas, yakni Desa Kesiman Kertalangu, Desa Kesiman Petilan, dan Kelurahan Kesiman," katanya.
Ia mengatakan penilaian parade ada dua tahap yakni penilaian di tempat pelaksanaan pada tanggal 10 dan 11 Maret 2018 dan penilaian atraksi di perempatan (Catus Pata) Tohpati. Dalam parade ini para peserta akan memperebutkan juara pertama hingga tiga, dan harapan satu hingga enam.
"Parade Ogoh-Ogoh tersebut sedikit berbeda, karena kami akan berusaha menyingkat acara dan waktunya, sehingga parade ini tidak terlalu lama seperti tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Denpasar Jaya Negara mengapresiasi Parade "Ogoh-Ogoh" yang dilaksanakan Desa Kesiman Kertalangu.
Menurut dia, parade tersebut sangat bagus sebagai wadah menyalurkan kreatifitas anak muda secara umum di Kota Denpasar dan Desa Kesiman pada khususnya.
Dalam parade ini, Jaya Negara berharap agar para peserta menjaga kenyamanan dan keamanan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Saya harapkan dalam kegiatan parade `Ogoh-Ogoh` menjaga keamanan dan ketertiban dengan tidak meminum minuman beralkohol. Dengan demikian maka semua umat Hindu dapat melaksanakan perayaan Hari Suci Nyepi berjalan nyaman, aman, dan tenang," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kegiatan parade yang kami selenggarakan serangkaian dengan perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940 yang jatuh pada 17 Maret 2018," kata Ketua Panitia Parade "Ogoh-Ogoh" Made Semaraputra saat bertatap muka dengan Penjabat Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan kegiatan parade di kawasan perempatan Tohpati merupakan acara rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah kreativitas kelompok pemuda di Desa Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar.
"Parade itu akan melibatkan tiga desa dinas, yakni Desa Kesiman Kertalangu, Desa Kesiman Petilan, dan Kelurahan Kesiman," katanya.
Ia mengatakan penilaian parade ada dua tahap yakni penilaian di tempat pelaksanaan pada tanggal 10 dan 11 Maret 2018 dan penilaian atraksi di perempatan (Catus Pata) Tohpati. Dalam parade ini para peserta akan memperebutkan juara pertama hingga tiga, dan harapan satu hingga enam.
"Parade Ogoh-Ogoh tersebut sedikit berbeda, karena kami akan berusaha menyingkat acara dan waktunya, sehingga parade ini tidak terlalu lama seperti tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Denpasar Jaya Negara mengapresiasi Parade "Ogoh-Ogoh" yang dilaksanakan Desa Kesiman Kertalangu.
Menurut dia, parade tersebut sangat bagus sebagai wadah menyalurkan kreatifitas anak muda secara umum di Kota Denpasar dan Desa Kesiman pada khususnya.
Dalam parade ini, Jaya Negara berharap agar para peserta menjaga kenyamanan dan keamanan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Saya harapkan dalam kegiatan parade `Ogoh-Ogoh` menjaga keamanan dan ketertiban dengan tidak meminum minuman beralkohol. Dengan demikian maka semua umat Hindu dapat melaksanakan perayaan Hari Suci Nyepi berjalan nyaman, aman, dan tenang," katanya. (WDY)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018