Negara, (Antaranews Bali) - Mahasiswa Universitas Udayana bersama Pemkab Jembrana, Bali mengembangkan hutan bakau wilayah Desa Budeng, dengan menanam ratusan bibit di areal bekas tambak.
     
"Setelah tidak lagi difungsikan, Kementerian Kelautan Dan Perikanan minta bekas tambak dan sekitarnya ini menjadi kawasan hutan konservasi mangrove," kata Bupati Jembrana I Putu Artha di sela-sela penanaman 600 bibit bakau, Jumat.
     
Kepada seluruh peserta yang berasal dari pegawai Pemkab Jembrana serta pelajar SMP, SMA dan masyarakat sekitar, ia mengingatkan, agar tidak hanya aktif saat menanam tapi juga harus rutin menjaga, merawat dan memelihara bibit yang baru ditanam tersebut.
     
Ia mengimbau, kawasan bekas tambak yang cukup luas di Desa Budeng, Kecamatan Jembrana tersebut bisa seluruhnya menjadi hutan mangrove, karena banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.
     
Selain menjadi ekosistem yang baik bagi berbagai jenis ikan, menurutnya, hutan mangrove juga bisa dikembangkan sebagai objek wisata yang bisa memberikan konstribusi bagi pendapatan asli desa setempat.
     
"Tanaman bakau juga terbukti efektif untuk menahan abrasi dari laut, sehingga tanah maupun pemukiman warga terhindar dari bencana tersebut," katanya.
     
Koordinator mahasiswa Universitas Udayana yang sedang melakukan KKN Dr. I Putu Ari Astawa mengatakan, pihaknya melakukan penanaman mangrove agar sesuai dengan tujuan KKN mahasiswanya tahun ini yaitu berkaitan dengan mitigasi bencana.
     
Menurutnya, tanaman tersebut sudah terbukti mampu menjaga ekosistem laut serta mampu menahan beberapa jenis bencana seperti abrasi, erosi sungai hingga badai yang datang dari laut.(GBI)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018