Denpasar (Antaranews Bali) - Perusahaan pembiayaan Federal International Finance (FIF) optimistis mampu merealisasikan target pembiayaan kebutuhan elektronik dan furnitur di Bali tahun 2018 mencapai Rp171 miliar melalui layanan Spektra, salah satu lini bisnis kelompok usaha tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Target itu melonjak jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp140 miliar," kata Direktur PT Astra Multi Finance Esther Sri Harjati setelah membuka pameran elektronik dan furnitur di Denpasar, Kamis.
Optimisme tersebut, lanjut dia, dengan mencermati tren transaksi masyarakat memasuki awal tahun ini yang mulai tumbuh positif khususnya untuk pembiayaan kebutuhan elektronik dan furnitur.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya menggelar pameran untuk memperluas target pasar secara berkelanjutan salah satunya bertempat di Ramayana Mall Denpasar 28 Februari hingga 4 Maret 2018.
Sementara itu Manajer Pemasaran Spektra Wilayah Bali Waluyo Hadi Pranoto menjelaskan selain menggelar pameran, pihaknya secara periodik baik mingguan dan bulanan mengadakan pameran di sejumlah toko rekanan.
Kerja sama dengan sejumlah merek juga dilakukan untuk mendongkrak realisasi pembiayaan. Sebagian besar produk atau kebutuhan yang paling banyak laku saat ini, kata dia, adalah gawai dan barang elektronik.
Untuk pasar di Bali, produk yang banyak dibiayai yakni 43 persen untuk gawai di antaranya seperti telepon pintar dan laptop, alat elektronik (40 persen) dan sisanya furnitur dan kebutuhan lainnya.
Sedangkan secara nasional transaksi untuk gawai menguasai sekitar 60 persen dari total produk yang dibiayai. Pihaknya telah mengantisipasi pergeseran pembelian produk yang kini didominasi gawai termasuk pola belanja masyarakat dari konvensional menjadi digital dengan menghadirkan layanan sesuai dengan perkembangan saat ini.
Dengan menggandeng toko rekanan, pihaknya juga menghadirkan layanan digital untuk menyesuaikan pasar termasuk memberikan kemudahan transaksi.
Sementara itu untuk pelaksanaan pameran selama lima hari di pusat perbelanjaan tersebut, pihaknya menargetkan realisasi pembiayaan mencapai sekitar Rp4 miliar.
Sedangkan tahun 2017, realisasi pembiayaan saat pameran mencapai Rp4,3 miliar atau melampaui target saat itu yang hanya dipatok Rp2 miliar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018