Nusa Dua (Antaranews Bali) - Sejumlah duta besar mancanegara mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia memulihkan pariwisata Bali melalui wisata diplomasi dengan mengajak mereka melihat kondisi terkini Pulau Dewata setelah erupsi Gunung Agung.
"Ini jaminan terbaik yang dapat menarik lebih banyak wisatawan lagi untuk masa mendatang," kata Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet ketika mengunjungi Museum Pasifika di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Diplomat senior itu memuji langkah pemerintah dengan memberikan pelayanan wisata berkualitas, dikemas dalam "diplomatic tour" termasuk pelayanan di setiap destinasi yang dikunjungi di Bali, 23-25 Februari 2018.
Jean-Charles mengaku pihaknya akan memberikan informasi yang objektif kepada warganya yang ingin berwisata ke Bali bahwa daerah itu aman dikunjungi
"Mereka (wisatawan) bisa datang, Bali aman, kenapa harus ditunda saat ini. Apalagi level sudah turun dan zona bahaya juga sudah diturunkan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Duta Besar Korea Utara An Kwang Il yang mengapresiasi pemerintah Indonesia mempromosikan pariwisata di Pulau Dewata kepada perwakilan negara sahabat setelah sempat tersendat karena terpengaruh erupsi Gunung Agung.
Ditemui saat mengunjungi Museum Pasifika, An mengatakan pariwisata Bali berlangsung normal dan berjalan seperti biasa setelah dirinya bersama perwakilan negara lainnya mengunjungi sejumlah destinasi wisata.
"Kami sudah berkeliling ke beberapa tujuan wisata salah satunya Pura Besakih yang berada dekat dengan Gunung Agung. Kami lihat sangat aman, semuanya berjalan normal saja. Jadi tidak perlu ragu datang ke Bali," ucapnya.
Sementara itu Duta Besar Meksiko Armando G Alvarez ditemui di tempat yang sama juga mengakui situasi di Bali aman untuk dikunjungi.
Tidak hanya menyampaikan informasi terkini Bali kepada warganya di Meksiko, diplomat itu juga berencana ingin membangun kerja sama budaya antara Bali dengan daerah yang tumbuh dengan kebudayaan di negara itu.
"Kami sangat mengagumi setiap aspek budaya Bali dari ritualnya, tari, makanan hingga arsitekturnya," ucap duta besar yang baru pertama kali berkunjung ke Bali itu.
Setelah menikmati wisata "ring of fire tour" di Tirta Gangga dan Pura Besakih di Karangasem, Kintamani Bangli dan Tegalalang Gianyar, bermain golf dan spa, para diplomat tersebut diajak mengenal lebih jauh seni dan budaya Bali melalui lukisan di Museum Pasifika Nusa Dua.
Baca juga: Dubes mancanegara kunjungi Museum Pasifika Nusa Dua
Di museum yang dibuka sejak tahun 2006 itu menampilkan 600 lukisan dan patung hasil karya maestro seni lukis dan pematung dari seluruh dunia termasuk seniman mancanegara yang pernah berkunjung atau menetap di Bali.
Seniman tersebut di antaranya Andrean Jean Le Mayeur, Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Walter Spies, Antonio Blanco, Maurice Sterne, Czelaw Mystkowski, Theo Meier, Emilio Ambron, Andre Maire serta sejumlah nama pelukis terkenal lainnya.
Karya seni lainnya yang dipamerkan di museum seluas 1,2 hektare itu di antaranya lukisan yang menampilkan ciri khas dari negara-negara di kawasan Eropa, Asia Pasifik, Indochina hingga Polinesia.
Pendiri Museum Pasifika Philippe Augier mengharapkan kunjungan para utusan khusus pemerintahan mancanegara itu memberikan kesan mendalam terkait kehidupan masyarakat Bali yang dekat dengan budaya, seni dan tradisi terdokumentasi dalam lukisan di museum itu.
Hal itu, kata dia, menjadi daya tarik pariwisata Bali yang berbeda dibandingkan destinasi lainnya di seluruh dunia.
Nantinya, para duta besar itu diharapkan memberikan informasi kepada warganya bahwa Bali aman dikunjungi setelah menjalani wisata diplomasi atas undangan Pemerintah Indonesia.
"Para duta besar itu bisa menikmati waktu berlibur di Bali. Kami harap mereka menyampaikannya ke negara masing-masing bahwa Bali itu aman. Kami juga ingin menampilkan Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata dengan budaya, seni dan tradisi," ucap Philippe. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini jaminan terbaik yang dapat menarik lebih banyak wisatawan lagi untuk masa mendatang," kata Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet ketika mengunjungi Museum Pasifika di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Diplomat senior itu memuji langkah pemerintah dengan memberikan pelayanan wisata berkualitas, dikemas dalam "diplomatic tour" termasuk pelayanan di setiap destinasi yang dikunjungi di Bali, 23-25 Februari 2018.
Jean-Charles mengaku pihaknya akan memberikan informasi yang objektif kepada warganya yang ingin berwisata ke Bali bahwa daerah itu aman dikunjungi
"Mereka (wisatawan) bisa datang, Bali aman, kenapa harus ditunda saat ini. Apalagi level sudah turun dan zona bahaya juga sudah diturunkan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Duta Besar Korea Utara An Kwang Il yang mengapresiasi pemerintah Indonesia mempromosikan pariwisata di Pulau Dewata kepada perwakilan negara sahabat setelah sempat tersendat karena terpengaruh erupsi Gunung Agung.
Ditemui saat mengunjungi Museum Pasifika, An mengatakan pariwisata Bali berlangsung normal dan berjalan seperti biasa setelah dirinya bersama perwakilan negara lainnya mengunjungi sejumlah destinasi wisata.
"Kami sudah berkeliling ke beberapa tujuan wisata salah satunya Pura Besakih yang berada dekat dengan Gunung Agung. Kami lihat sangat aman, semuanya berjalan normal saja. Jadi tidak perlu ragu datang ke Bali," ucapnya.
Sementara itu Duta Besar Meksiko Armando G Alvarez ditemui di tempat yang sama juga mengakui situasi di Bali aman untuk dikunjungi.
Tidak hanya menyampaikan informasi terkini Bali kepada warganya di Meksiko, diplomat itu juga berencana ingin membangun kerja sama budaya antara Bali dengan daerah yang tumbuh dengan kebudayaan di negara itu.
"Kami sangat mengagumi setiap aspek budaya Bali dari ritualnya, tari, makanan hingga arsitekturnya," ucap duta besar yang baru pertama kali berkunjung ke Bali itu.
Setelah menikmati wisata "ring of fire tour" di Tirta Gangga dan Pura Besakih di Karangasem, Kintamani Bangli dan Tegalalang Gianyar, bermain golf dan spa, para diplomat tersebut diajak mengenal lebih jauh seni dan budaya Bali melalui lukisan di Museum Pasifika Nusa Dua.
Baca juga: Dubes mancanegara kunjungi Museum Pasifika Nusa Dua
Di museum yang dibuka sejak tahun 2006 itu menampilkan 600 lukisan dan patung hasil karya maestro seni lukis dan pematung dari seluruh dunia termasuk seniman mancanegara yang pernah berkunjung atau menetap di Bali.
Seniman tersebut di antaranya Andrean Jean Le Mayeur, Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Walter Spies, Antonio Blanco, Maurice Sterne, Czelaw Mystkowski, Theo Meier, Emilio Ambron, Andre Maire serta sejumlah nama pelukis terkenal lainnya.
Karya seni lainnya yang dipamerkan di museum seluas 1,2 hektare itu di antaranya lukisan yang menampilkan ciri khas dari negara-negara di kawasan Eropa, Asia Pasifik, Indochina hingga Polinesia.
Pendiri Museum Pasifika Philippe Augier mengharapkan kunjungan para utusan khusus pemerintahan mancanegara itu memberikan kesan mendalam terkait kehidupan masyarakat Bali yang dekat dengan budaya, seni dan tradisi terdokumentasi dalam lukisan di museum itu.
Hal itu, kata dia, menjadi daya tarik pariwisata Bali yang berbeda dibandingkan destinasi lainnya di seluruh dunia.
Nantinya, para duta besar itu diharapkan memberikan informasi kepada warganya bahwa Bali aman dikunjungi setelah menjalani wisata diplomasi atas undangan Pemerintah Indonesia.
"Para duta besar itu bisa menikmati waktu berlibur di Bali. Kami harap mereka menyampaikannya ke negara masing-masing bahwa Bali itu aman. Kami juga ingin menampilkan Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata dengan budaya, seni dan tradisi," ucap Philippe. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018