Nusa Dua (Antaranews Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, gencar mempromosikan pariwisata setempat melalui ajang pameran internasional ITB Berlin, Jerman pada 7-11 Maret untuk memperluas pangsa pasar di Eropa.
"Kami akan melakukan misi perdagangan dan 'table top' (forum bisnis) di Eropa," kata Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Menurut dia, promosi pariwisata tersebut akan dilakukan bersama dengan badan promosi setempat dan pelaku pariwisata Bali.
Suryawijaya menambahkan kesempatan promosi di salah satu ajang pameran terbesar di dunia itu akan digunakan untuk mempercepat upaya pemulihan pariwisata Pulau Dewata setelah erupsi Gunung Agung.
Selain itu, promosi dengan menyasar langsung para pelaku pariwisata khususnya di Eropa diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara di Bali yang tahun ini ditargetkan mencapai sekitar 7 juta orang.
Jumlah tersebut sekitar 40 persen dari total target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia tahun 2018 yang mencapai sekitar 17 juta orang.
"Kami harus kerja keras karena tahun lalu di Bali kunjungan wisman hampir enam juta dan sekarang sekitar tujuh juta, itu tidak mudah tanpa promosi," imbuhnya.
Sebelum terbang ke Eropa, Suryawijaya mengaku bahwa pihaknya sebelumnya juga melakukan promosi pariwisata di tiga kota besar di Australia diantaranya Perth, Melbourne dan Sydney.
Meski Australia merupakan pangsa pasar tradisional bagi Bali, namun negara tersebut masih menjadi target utama pariwisata Pulau Dewata.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata tahun 2017 mencapai hampir 5,7 juta orang, naik 15,6 persen jika dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 4,92 juta orang.
Jumlah wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Bali berasal dari Tiongkok sekitar 1,3 juta, kemudian disusul Australia (1,09 juta) dan India sebanyak 272 ribu orang.
BPS mencatat pertumbuhan wisatawan dari India yang paling melonjak signifikan mencapai 45,5 persen jika dibandingkan tahun 2016 dengan jumlah kunjungan mencapai 187 ribu orang. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami akan melakukan misi perdagangan dan 'table top' (forum bisnis) di Eropa," kata Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Menurut dia, promosi pariwisata tersebut akan dilakukan bersama dengan badan promosi setempat dan pelaku pariwisata Bali.
Suryawijaya menambahkan kesempatan promosi di salah satu ajang pameran terbesar di dunia itu akan digunakan untuk mempercepat upaya pemulihan pariwisata Pulau Dewata setelah erupsi Gunung Agung.
Selain itu, promosi dengan menyasar langsung para pelaku pariwisata khususnya di Eropa diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara di Bali yang tahun ini ditargetkan mencapai sekitar 7 juta orang.
Jumlah tersebut sekitar 40 persen dari total target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia tahun 2018 yang mencapai sekitar 17 juta orang.
"Kami harus kerja keras karena tahun lalu di Bali kunjungan wisman hampir enam juta dan sekarang sekitar tujuh juta, itu tidak mudah tanpa promosi," imbuhnya.
Sebelum terbang ke Eropa, Suryawijaya mengaku bahwa pihaknya sebelumnya juga melakukan promosi pariwisata di tiga kota besar di Australia diantaranya Perth, Melbourne dan Sydney.
Meski Australia merupakan pangsa pasar tradisional bagi Bali, namun negara tersebut masih menjadi target utama pariwisata Pulau Dewata.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata tahun 2017 mencapai hampir 5,7 juta orang, naik 15,6 persen jika dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 4,92 juta orang.
Jumlah wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Bali berasal dari Tiongkok sekitar 1,3 juta, kemudian disusul Australia (1,09 juta) dan India sebanyak 272 ribu orang.
BPS mencatat pertumbuhan wisatawan dari India yang paling melonjak signifikan mencapai 45,5 persen jika dibandingkan tahun 2016 dengan jumlah kunjungan mencapai 187 ribu orang. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018