Amlapura (Antaranews Bali) - Bupati Karangasem, Bali, I Gusti Ayu Mas Sumatri menerima kunjungan empat pejabat dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida yang dipimpin kepalanya Jayade, membahas normalisasi sungai, sebagai upaya antisipasi erupsi Gunung Agung, Senin.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Jayade didampingi stafnya Putu Edi, Wayan Triasa dan Kusnur menjelaskan, di Amlapura bahwa kedatangannya untuk membicarakan program normalisasi sungai di Kabupaten Karangasem.
Ia menyatakan selaku pengelola sungai di Bali, sangat proaktif dalam program normalisasi sungai di Pulau Dewata, sekaligus mengkampanyekan penyelamatan air.
Melalui program normalisasi bertujuan untuk menciptakan sungai menjadi sumber kehidupan. Hal itu penting karena di Bali sekarang ini dikatakan mengalami krisis sungai. Hal itu dilihat dari barometernya di Denpasar yang mengalami krisis 46 persen.
Jika dikatakan krisis air, kenyataannya masyarakat tidak pernah mengeluh atau berteriak karena kekeringan, dan selalu bersyukur kerena kualitas air di Bali masih sangat bagus.
"Ke depan kami berupaya membangun infrastruktur keairan untuk menyuplai air bersih. Jangan sampai nanti Kuta, Kabupaten Badung kena imbas krisis keairan. Oleh sebab itu harus disiapkan penampungan air dengan membuat bendungan-bendungan," ujar Jayade.
Upaya itu dinilai sangat penting dan tahun ini membangun dua bendungan lagi yakni di Sidan Petang dan satunya di Sawan Tamblang.
Oleh sebab itu jika Bupati Karangasem ada rencana melakukan menormalisasi sungai, hal itu harus segera dilaksanakan dan dikoordinasikan. Pertama dengan menata izin-izin bangunan di pinggir sungai agar tidak menyesal dikemudian hari, karena untuk membebaskannya sangat berat dan mahal.
"Penataan sungai itu sangat penting dilakukan, seperti Tukad Janga yang masih bersih, jangan sampai menunggu kondisinya seperti tukad Badung di Kota Denpasar. Sekali lagi kami perlu dorongan-dorongan politis dari Ibu Bupati agar menyempurnakan program yang akan dilaksanakan," ujar Jayade.
Sementara itu Bupati Mas Sumatri didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat Ketut Sedana Mertha sangat mengapresiasi program yang dimaksud Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Jayade.
Upaya tersebut selain melindungi masyarakat akan pentingnya air bersih dan juga sungai yang bersih, sekaligus proyek tersebut mampu menambah pendapatan Kabupaten Karangasem dengan mengembangkan pariwisata air.
Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Karangasem akan mendukung segala sesuatu selama yang tidak melanggar hukum yang berlaku. Pemerintah Daerah akan memfasilitasi semua yang dibutuhkan, karena hal itu sangat bermanfaat dalam mengantisipasi erupsi Gunung Agung yang masih dirasakan daerah ini.
"Harapan saya mudah-mudahan dilihat dari situasi kondisi Kabupaten Karangasem, proyek penataan sungai sangat bermanfaat dan bisa diprioritaskan di Kabupaten Karangasem," harap Bupati Mas Sumantri. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Jayade didampingi stafnya Putu Edi, Wayan Triasa dan Kusnur menjelaskan, di Amlapura bahwa kedatangannya untuk membicarakan program normalisasi sungai di Kabupaten Karangasem.
Ia menyatakan selaku pengelola sungai di Bali, sangat proaktif dalam program normalisasi sungai di Pulau Dewata, sekaligus mengkampanyekan penyelamatan air.
Melalui program normalisasi bertujuan untuk menciptakan sungai menjadi sumber kehidupan. Hal itu penting karena di Bali sekarang ini dikatakan mengalami krisis sungai. Hal itu dilihat dari barometernya di Denpasar yang mengalami krisis 46 persen.
Jika dikatakan krisis air, kenyataannya masyarakat tidak pernah mengeluh atau berteriak karena kekeringan, dan selalu bersyukur kerena kualitas air di Bali masih sangat bagus.
"Ke depan kami berupaya membangun infrastruktur keairan untuk menyuplai air bersih. Jangan sampai nanti Kuta, Kabupaten Badung kena imbas krisis keairan. Oleh sebab itu harus disiapkan penampungan air dengan membuat bendungan-bendungan," ujar Jayade.
Upaya itu dinilai sangat penting dan tahun ini membangun dua bendungan lagi yakni di Sidan Petang dan satunya di Sawan Tamblang.
Oleh sebab itu jika Bupati Karangasem ada rencana melakukan menormalisasi sungai, hal itu harus segera dilaksanakan dan dikoordinasikan. Pertama dengan menata izin-izin bangunan di pinggir sungai agar tidak menyesal dikemudian hari, karena untuk membebaskannya sangat berat dan mahal.
"Penataan sungai itu sangat penting dilakukan, seperti Tukad Janga yang masih bersih, jangan sampai menunggu kondisinya seperti tukad Badung di Kota Denpasar. Sekali lagi kami perlu dorongan-dorongan politis dari Ibu Bupati agar menyempurnakan program yang akan dilaksanakan," ujar Jayade.
Sementara itu Bupati Mas Sumatri didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat Ketut Sedana Mertha sangat mengapresiasi program yang dimaksud Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Jayade.
Upaya tersebut selain melindungi masyarakat akan pentingnya air bersih dan juga sungai yang bersih, sekaligus proyek tersebut mampu menambah pendapatan Kabupaten Karangasem dengan mengembangkan pariwisata air.
Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Karangasem akan mendukung segala sesuatu selama yang tidak melanggar hukum yang berlaku. Pemerintah Daerah akan memfasilitasi semua yang dibutuhkan, karena hal itu sangat bermanfaat dalam mengantisipasi erupsi Gunung Agung yang masih dirasakan daerah ini.
"Harapan saya mudah-mudahan dilihat dari situasi kondisi Kabupaten Karangasem, proyek penataan sungai sangat bermanfaat dan bisa diprioritaskan di Kabupaten Karangasem," harap Bupati Mas Sumantri. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018