Denpasar (Antaranews Bali) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan peluncuran buku "IHDN Zaman Now" dan "IHDN Press" saat memberikan kuliah umum pada civitas akademika Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, Senin.

"Ini tentu langkah strategis karena bagaimanapun juga IHDN harus mampu mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan zaman dan dengan menerbitkan buku dan membangun `press` yang baik, harapannya tentu ajaran Hindu semakin bisa dimasyarakatkan dengan baik," kata Lukman Hakim di sela-sela acara peluncuran buku tersebut, di kampus IHDN Denpasar, di Denpasar.

Menurut dia, umat beragama sangat membutuhkan panduan ajaran agama yang disampaikan oleh pihak-pihak yang otoritatif, bukan oleh pihak-pihak yang kita tidak tahu latar belakangnya, karena ekarang banyak sekali sosial media yang berbagai informasinya bercampur baur dengan berita yang tidak berdasar dan "hoax" atau berita bohong.

"Oleh karenanya, menjadi tanggung jawab perguruan tinggi keagamaan, termasuk IHDN yang sangat menguasai ajaran agama Hindu untuk memberikan penyegaran, pemahaman informasi yang baik mengenai agama Hindu di tengah masyarakat," ucapnya.

Pihaknya memberikan dukungan penuh atas peluncuran buku dan penerbitan dari IHDN itu, sembari berharap IHDN dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa beralih status menjadi universitas.

"Saya berharap, IHDN tidak berhenti hanya menghasilkan dua produk ini, saya menunggu kreativitas dan inovasi lainnya," ucap Lukman Hakim.

Termasuk, lanjut dia, dikembangkan dalam aplikasi elektronik karena generasi saat ini yang tidak bisa lepas dari "gadget" masing-masing. Jadi, jangan dibayangkan IHDN Press hanya menerbitkan majalah dan buletin, namun dikembangkan sejumlah "website: dan aplikasi karena publik haus mendapatkan ajaran Hindu yang benar.

Buku "IHDN Zaman Now" dipandang akan memberi perspektif yang baru terutama pada generasi milenial yang tidak banyak tahu tentang sejarah IHDN. Kehadiran buku ini sekaligus menjadi monumen sejarah saat IHDN menapaki tiap periode perjalanannya yang selalu memiliki kesan dan makna mendalam.

"Literasi tentang IHDN harus disosialisasikan secara masif agar citranya sebagai perguruan tinggi keagamaan semakin positif di mata masyarakat. Saya berharap IHDN terus mampu menangkap kebutuhan masyarakat saat ini maupun yang akan datang," ujar Lukman Hakim.

Terkait dengan "IHDN Press", diharapkan akan mendenyutkan kembali budaya akademik kampus, terutama publikasi ilmiah baik berupa jurnal, penelitian, buku referensi, monograf dan penerbitan karya tulis ilmiah lainnya hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sementara itu, Rektor IHDN Denpasar Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan buku "IHDN Zaman Now" adalah kompilasi keberadaan IHDN, namun dengan sentuhan kekinian agar generasi muda dapat dengan mudah membaca sejarah IHDN dan sejarah Hindu pada umumnya.

"Buku ini tidak saja penting, tetapi akan menjadi manual bagi siapa saja yang ingin mengetahui IHDN, sekaligus menjadi jembatan antargenerasi. Bagaimanapun sejarah masa lalu, tidak boleh dilupakan, tetapi dirawat lalu dihidupkan sesuai konteks zaman," ucap Sudiana yang juga Ketua PHDI Provinsi Bali itu.

Sedangkan "IHDN Press", lanjut dia, sebagai salah satu unit yang akan memproduksi sekaligus mereproduksi berbagai karya tulis ilmiah civitas akademika di lingkungan IHDN Denpasar.

"IHDN Press kami harapkan sebagai dapur ilmiah dan jendela dunia untuk mengetahui hasil karya ilmiah kampus kami. Dengan diluncurkan sendiri oleh Bapak Menteri, kami berharap semangat IHDN Press untuk berkarya akan terus menyala," kata Sudiana. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018