Denpasar (Antaranews Bali) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mengimbau kedua pasangan calon peserta pilkada dan simpatisan pendukungnya agar menurunkan baliho maupun alat peraga sosialisasi yang selama ini sudah terpasang paling lambat 14 Februari 2018.
"Pada prinsipnya, kami ingin agar mempersiapkan masa kampanye ini dengan baik," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya telah mengatur dalam petunjuk tenis KPU mengenai pemasangan alat peraga kampanye, seperti halnya untuk baliho ukuran 4x6 meter difasilitasi oleh KPU sebanyak lima buah untuk setiap kabupaten, bagi masing-masing pasangan calon.
Ada juga umbul-umbul ukuran 3 meter x 90 cm yang difasilitasi KPU Bali sebanyak 20 buah setiap pasangan calon untuk setiap kecamatan, serta spanduk ukuran 3 m x 1 m sebanyak dua buah setiap pasangan calon untuk setiap desa.
"Tetapi berdasarkan kesepakatan kampanye, pasangan calon juga dimungkinkan memasang baliho tetapi wajib berkoordinasi tentang desainnya dan pemasangannya pada tempat yang ditentukan oleh KPU," ucap Raka Sandi.
Menurut dia, pemasangan alat peraga di luar yang telah ditentukan oleh KPU tidak diizinkan. "Dengan telah ditetapkan sebagai pasangan calon, maka semua Peraturan KPU dan juga Bawaslu, terutama mengenai kampanye akan resmi berlaku. Jadi, mari dihormati dan dilaksanakan," ujarnya.
Baca juga: Hasil undian KPU Bali: KBS-Ace Nomor 1, Mantra-Kerta Nomor 2
Larangan kampanye yang harus dipatuhi diantaranya tidak boleh berkampanye di tempat ibadah, tempat pendidikan maupun kantor pemerintahan.
Selain itu, pasangan calon dan tim kampanye harus mematuhi jadwal kampanye yang sudah ditetapkan. Kampanye akan dimulai pada 15 Februari sampai 23 Juni 2018.
"Oleh karena ada dua pasangan calon maka kampanye dibagi menjadi dua pengelompokan, misalnya hari pertama yang mendapatkan jadwal no urut 1, dia akan berkampanye seluruh Bali. Besoknya nomor urut 2, demikian seterusnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pada prinsipnya, kami ingin agar mempersiapkan masa kampanye ini dengan baik," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya telah mengatur dalam petunjuk tenis KPU mengenai pemasangan alat peraga kampanye, seperti halnya untuk baliho ukuran 4x6 meter difasilitasi oleh KPU sebanyak lima buah untuk setiap kabupaten, bagi masing-masing pasangan calon.
Ada juga umbul-umbul ukuran 3 meter x 90 cm yang difasilitasi KPU Bali sebanyak 20 buah setiap pasangan calon untuk setiap kecamatan, serta spanduk ukuran 3 m x 1 m sebanyak dua buah setiap pasangan calon untuk setiap desa.
"Tetapi berdasarkan kesepakatan kampanye, pasangan calon juga dimungkinkan memasang baliho tetapi wajib berkoordinasi tentang desainnya dan pemasangannya pada tempat yang ditentukan oleh KPU," ucap Raka Sandi.
Menurut dia, pemasangan alat peraga di luar yang telah ditentukan oleh KPU tidak diizinkan. "Dengan telah ditetapkan sebagai pasangan calon, maka semua Peraturan KPU dan juga Bawaslu, terutama mengenai kampanye akan resmi berlaku. Jadi, mari dihormati dan dilaksanakan," ujarnya.
Baca juga: Hasil undian KPU Bali: KBS-Ace Nomor 1, Mantra-Kerta Nomor 2
Larangan kampanye yang harus dipatuhi diantaranya tidak boleh berkampanye di tempat ibadah, tempat pendidikan maupun kantor pemerintahan.
Selain itu, pasangan calon dan tim kampanye harus mematuhi jadwal kampanye yang sudah ditetapkan. Kampanye akan dimulai pada 15 Februari sampai 23 Juni 2018.
"Oleh karena ada dua pasangan calon maka kampanye dibagi menjadi dua pengelompokan, misalnya hari pertama yang mendapatkan jadwal no urut 1, dia akan berkampanye seluruh Bali. Besoknya nomor urut 2, demikian seterusnya. (WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018