Denpasar (Antara Bali) - Tokoh spiritual Bali Ida Pedanda Gede Made Gunung, mengadakan dharma wacana atau ceramah di sela-sela kegiatan persembahyangan "tirtayatra" atau perjalanan suci Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama rombongan di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat.

Kepada rombongan yang mencapai 260 orang menggunakan tujuh unit bus, terdiri pejabat Pemprov Bali dan para pemuka agama Hindu itu, Pedanda Gunung mengingatkan pentingnya melakukan doa dan permohonan keselamatan umat serta lingkungan kepada Tuhan Yang Maha Esa di pura terbesar di Tanah Jawa tersebut.

"Kegiatan ini untuk kepentingan kita semua. Hal ini mengingat umat Hindu di Bali awalnya berasal dari Jawa, namun perkembangan di Pulau Dewata kemudian lebih pesat dibandingkan dengan Pulau Jawa atau daerah lainnya di Indonesia," ucapnya.

Pedanda Gunung mengatakan hal itu pada dharma wacana di Pura Semeru Agung serangkaian "Ngayarin" (setelah puncak karya)  berkaiatan  dengan "piodalan" atau semacam ritual tahunan yang puncaknya jatuh pada Purnama Sasih Kasa, 15 Juli 2011.

Disebutkan bahwa Bali ibaratnya mikrokosmos dan Jawa Makrokosmos.

Dalam rangkaian kegiatan ritual itu semua  telah dilaksanakan seperti adanya "sugihan Jawa" dan "sugiahan Bali". Kedua kegiatan ritual itu dilaksanakan saat menjelang Hari Raya Galungan.

Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng yang turut dalam rombongan tersebut, kegiatan tirtayatra itu berlangsung dua hari, dan Sabtu (23/7) kembali ke Denpasar.

Gubernur Made Mangku Pastika memimpin langsung perjalanan bersama pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Provinsi Bali yang sebelumnya sudah melakukan persembahyangan di Pura Blambangan, Banyuwangi, dan dilanjutkan ke Pura Mandara Giri Semeru Agung itu.

Rombongan berangkat secara bersama-sama dari Jaya Sabha, rumah jabatan gubernur di Denpasar, pukul 07.00 Wita dan tiba di Pura Blambangan sekitar pukul 11.00 WIB.

Setelah melakukan persembahyangan di Pura Blambangan sekitar satu jam, dilanjutkan perjalanan ke Pura Mandara Giri Semeru Agung dalam lima jam.

Rombongan tiba di Pura Mandara Giri Semeru Agung sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah istirahat sejenak, Gubernur Mangku Pastika dan Wagub AAN Puspayoga masing-masing beserta istri dan seluruh rombongan, mengadakan persembahyangan bersama.

Persembahyangan  bersama dilakukan tiga kali, yakni yang kedua pukul 22.00-22.30 dan terakhir Sabtu (23/7) sebelum kembali ke Denpasar antara pukul 06.00-07.30 WIB.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011