Mangupura (Antaranews Bali) - Pemerintah Pusat akan membenahi Jalan Desa Sading, Kabupaten Badung, Bali yang rusak akibat pemasangan pipa air di daerah setempat yang banyak dikeluhkan warga.

"Kami sudah sampaikan ke Pemerintah Pusat terkait ini, setelah semua pipa terpasang, maka kondisi jalan akan dikembalikan seperti semula lagi," kata Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Badung, I Wayan Suyasa di Mangupura, Ahad.

Ia mengatakan, proyek perbaikan saluran air di kawasan jalan Gede Desa hingga Jalan Raya Sading yang menghubungkan pipa air jalur Blusung menuju Sempidi dengan sasaran aliran air untuk mengisi daerah Badung Kota dan BTN Dalung itu merupakan proyek pemerintah pusat yang multiyears dan ditargetkan rampung tahun 2018.

Suyasa menuturkan, pihaknya sempat mengecek kawasan tersebut dan memang benar adanya kerusakan pada bekas galian tersebut yang hanya ditambal dengan menggunakan coran beton berbahan semen yang bersifat sementara.

"Saya juga sudah melihat kelokasi proyek, itu merupakan tambalan jalan sementara. Jadi nanti setelah proyek selesai akan dibongkar lagi dan dikembalikan seperti semula," katanya.

Pihaknya tidak bisa menyebutkan secara detail pengerjaan proyek tersebut, karena PDAM Badung tidak langsung terlibat dalam proyek tersebut. "Kami hanya menunggu proyek tersebut selesai, kemudian diserahkan ke PDAM Badung," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Sang Nyoman Oka Permana mengatakan, saat ini proyek tersebut masih dikerjakan.

"Setelah pengerjaan selesai, jalan tersebut nantinya akan dikembalikan seperti semula dengan dilakukan pengaspalan. Tapi, kami belum mengetau kapan itu dikerjakan, karena ini merupakan proyek dari pusat," ujar pria asal Desa Sembung, Mengwi itu.


Taman AIr Mancur

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Bali, mengupayakan penataan Patung Satria Gatot Kaca dan Patung Dewa Ruci yang ditambahkan "taman air mancur menari" dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) pelaku pariwisata.

"Dua patung ini sudah kami rancang untuk dibuatkan taman air mancur yang spektakuler dengan mengupayakan bantuan dana CSR yang bergelut disektor pariwisata," kata Kepala DLHK Badung, I Putu Eka Merthawan.


Menurut dia, peran komponen pariwisata untuk ikut dalam menata patung di kawasan itu sangat penting guna memajukan dan menarik kunjungan wisatawan datang ke Bali dan Kabupaten Badung khususnya yang akan menjadi tuan rumah dalam kegiatan "Annual Meeting Dana Moneter Internasional" (IMF) dan Bank Dunia pada Oktober 2018.

Tujuan penataan taman air mancur ini untuk menarik datangnya wisatawan mancanagera dan domestik ke daerah itu, maupun menambah kesan artistik dan estetik, terlebih ketiga kawasan tersebut merupakan ikon Kabupaten Badung dan berada di kawasan strategis.

"Kalau bukan dari dukungan pelaku pariwisata siapa lagi, sehingga dua patung ini kami usahakan agar mendapat bantuan dari dana CSR perusahaan. Kalau semua dari Pemkab badung saja, artinya pelaku pariwisata kan cuma menikmati saja tanpa ikut berkontribusi untuk daerah ini," tuturnya.

Pejabat asal Desa Sempidi ini mengaku, untuk penataan dua patung ini sudah dibahas tahun 2017, yang juga segera digarap dalam waktu dekat sebelum pelaksanaan IMF-WB.

Untuk konsep penataan dua patung ini sudah ada dan DLHK Badung juga sudah mengajukan dana kepada pemerintah daerah setempat untuk penataan taman air mancur di Patung Dewa Ruci yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp5 miliar dan penataan taman air mancur Patung Satria Gatot Kaca (Patung Kuda) sebesar Rp2,8 miliar.

"Ini rencana anggaran yang telah kami ajukan, namun apabila tidak bisa cair pada anggaran induk, kami upayakan bisa masuk dianggaran perubahan," ucapnya. (WDY)





Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018