Singaraja, (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali menyalurkan bantuan program keluarga harapan (PKH) kepada 1.765 keluarga kurang mampu di wilayah Kecamatan Banjar.
"KPM akan menerima bantuan tiga bulan sekali. Total bantuan untuk warga Kecamatan Banjar ini sebesar Rp3,3 miliar," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, Jumat.
PKH merupakan solusi atas pengentasan kemiskinan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut. Masih ada beberapa warga di Buleleng yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Pemkab Buleleng akan terus menyasar masyarakat seperti itu hingga tingkat kemiskinan dapat berkurang. "PKH merupakan dalah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan di Buleleng," ujarnya.
Sutjidra juga menambahkan bahwa pihaknya akan meminta kepada aparatur terbawah seperti kepala desa untuk lebih giat kembali memverifikasi dan validasi warga masyarakat yang memerlukan.
Hal ini penting mengingat ada beberapa warga yang tercecer sehingga kedepan diperlukan upaya lebih signifikan dalam pendataan di bawah.
Selain itu, verifikasi dan validasi juga perlu untuk mendata masyarakat yang benar-benar memerlukan dan selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan.
"Kami sudah memberikan dari tahun lalu. Tahun ini kami terus berupaya memberikan kepada masyarakat yang tercecer itu," ungkap Sutjidra. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"KPM akan menerima bantuan tiga bulan sekali. Total bantuan untuk warga Kecamatan Banjar ini sebesar Rp3,3 miliar," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, Jumat.
PKH merupakan solusi atas pengentasan kemiskinan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut. Masih ada beberapa warga di Buleleng yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Pemkab Buleleng akan terus menyasar masyarakat seperti itu hingga tingkat kemiskinan dapat berkurang. "PKH merupakan dalah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan di Buleleng," ujarnya.
Sutjidra juga menambahkan bahwa pihaknya akan meminta kepada aparatur terbawah seperti kepala desa untuk lebih giat kembali memverifikasi dan validasi warga masyarakat yang memerlukan.
Hal ini penting mengingat ada beberapa warga yang tercecer sehingga kedepan diperlukan upaya lebih signifikan dalam pendataan di bawah.
Selain itu, verifikasi dan validasi juga perlu untuk mendata masyarakat yang benar-benar memerlukan dan selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan.
"Kami sudah memberikan dari tahun lalu. Tahun ini kami terus berupaya memberikan kepada masyarakat yang tercecer itu," ungkap Sutjidra. (bgs)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018