Denpasar (Antaranews Bali) - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) di Kota Denpasar, Bali menyuguhkan sejumlah film terbaru yang keluar sebagai juara, dengan disaksikan penulis dan aktornya dari Australia, akan berlangsung pada 26-28 Januari 2018.
"FSAI akan dilaksanakan di Bioskop Level 21 Jalan Teuku Umar yang diawali dengan pemutaran film drama remaja Australia Rip Tide, bercerita tentang berselancar, asmara, dan pengambilan keputusan hidup," kata Konsul Jenderal Australia di Bali, Helena Studdert, di Denpasar, Sabtu.
Penulis dan aktor Australia, Osamah Sami, juga akan bergabung di Pulau Dewata untuk menghadiri pemutaran film yang dibintanginya, Ali`s Wedding, sebuah drama-komedi tentang seorang pria muslim Australia yang terjebak antara kewajiban kepada keluarga dan mengikuti kata hatinya.
Film-film Australia lainnya yang akan tampil di Bali, antara lain Killing Ground, Red Dog: True Blue dan Dance Academy. Akan diputar pula film yang diadaptasi dari buku karya alumnus Australia, Melbourne Rewind.
Sebanyak enam film pendek Indonesia yang telah diseleksi sebagai finalis kompetisi film juga akan ditayangkan pada Sabtu (17/1). Pemirsa Festival akan memiliki kesempatan untuk memilih pemenang kategori "People`s Choise". Panel juri akan memilih pemenang kompetisi yang akan mendapat kesempatan mengunjungi Melbourne International Film Festival pada Agustus 2018.
"Film adalah medium yang sangat bagus bagi dua negara Indonesia-Australia untuk saling belajar dan kami bangga bisa menayangkan, bukan hanya film-film Australia, tetapi juga karya-karya alumni Australia dari Indonesia yang berprestasi," ujar Helena Studdert.
Pihaknya memberikan apresiasi sekaligus senang bisa mendukung pengembangan sineas-sineas yang baru muncul melalui kompetisi film pendek.
Oleh sebab itu, Konsulat Jenderal Australia di Bali mendukung kegiatan FSAI 2018 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk menyuguhkan film-film fitur Australia.
Film-film tersebut dibuat oleh para alumnus dari Australia serta mendukung perkembangan sineas industri perfilman melalui Kompetisi Film Pendek, FSAI 2018, ujar Helena Studdert. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018