Denpasar (Antaranews Bali) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendorong penguatan akses layanan perbankan kepada para petani di Bali, termasuk layanan kredit usaha rakyat melalui distribusi kartu tani.
"Sekitar 990 kartu tani sudah dipesan dan 195 kartu diantaranya sudah di tangan masyarakat," kata Pemimpin Wilayah BNI Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna di Denpasar, Jumat.
Untuk mendukung layanan tersebut, bank BUMN itu menggandeng Dinas Pertanian selaku pemesan dan pihak yang memiliki data petani. Selain data petani, dasar pemesanan lainnya adalah rencana kebutuhan petani, untuk selanjutnya kartu tani dicetak di kantor pusat BNI di Jakarta.
Kresna mengatakan kartu tani dimanfaatkan sebagai kartu debit untuk penyaluran bantuan sosial dan subsidi pupuk serta tabungan dan dompet elektronik untuk bertransaksi.
Pada kartu tani itu, lanjut dia, akan diketahui identitas petani, luas lahan, jatah pupuk, pembukuan yang jelas termasuk data jumlah petani yang akurat, sehingga dengan adanya kartu tani, penyaluran akan lebih transparan dan tepat sasaran karena petani langsung mencairkan bantuan dan pupuk subsidi di agen pupuk sehingga lebih terkontrol.
Baca Juga: BNI Kembangkan BUMDes
Tingkat literasi dan inklusi keuangan juga diharapkan semakin meningkat karena petani sudah lebih dekat dengan akses perbankan. Bank BUMN itu sebelumnya pada Jumat (12/1) telah mendistribusikan kartu tani kepada perwakilan petani Subak Pulagan Tampaksiring, Gianyar, sekaligus menggelar uji coba transaksi pembelian pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani.
Akhir tahun 2017, BNI juga telah mendistribusikan kartu tani di Subak Toya Hee Kabupaten Klungkung dan Subak Umadesa di Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018