Denpasar (Antaranews Bali) - Kepolisian Daerah Bali mengantisipasi kerawanan keamanan menjelang pelaksanaan pemilihan kepada daerah serentak untuk memilih gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati di Kabupaten Klungkung dan Gianyar.

"Mengenai kerawanan masing-masing polres sudah memetakan. Setiap polres kerawanannya berbeda dan itu sudah disiapkan pola antisipasinya," kata Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal I Gede Alit Widana ketika menghadiri simulasi pengamanan pilkada di Lapangan Renon Denpasar, Kamis.

Untuk memantapkan kesiapan petugas melaksanakan pengamanan pilkada serentak, Polda Bali menggelar simulasi pengamanan yang diikuti oleh satuan wilayah sembilan polres kabupaten/kota di Pulau Dewata. Bahkan Polda Bali melombakan penanganan gangguan keamanan yang dilakukan dalam simulasi tersebut.

Dalam simulasi itu diperagakan situasi yang awalnya aman ketika pemungutan suara namun berubah menjadi tidak aman karena adanya aksi provokasi sejumlah warga sehingga menimbulkan keributan.

Tindakan menghalau massa dengan menyemprotkan air dari kepolisian hingga kejar mengejar pelaku kerusuhan dan menangkap provokator menjadi sejumlah skenario yang ditampilkan.

"Ini untuk memberikan pengalaman petugas dengan memunculkan berbagai persoalan yang kemungkinan terjadi di tempat pemungutan suara," imbuh mantan Kepala Polresta Denpasar itu.

Ia mengharapkan praktik dalam simulasi itu dapat menjadi standar yang diterapkan di lapangan apabila kondisi terburuk terjadi terutama ketika tahapan pilkada di antaranya pemungutan suara dan penghitungan suara.

Alit mengharapkan KPU, Bawaslu dan Panwaslu diharapkan memberikan masukan untuk dapat memberikan pengamanan yang optimal dalam setiap tahapan pilkada.

Sementara itu Ketua KPU Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengapresiasi simulasi yang digelar aparat kepolisian karena keamanan merupakan salah satu syarat penting mendukung pelaksanaan pilkada serentak.

"Sehingga dengan situasi yang aman dan tertib, diharapkan masyarakat bisa menggunakan hak pilih secara demokratis, tanpa rasa kekhawatiran dan ketakutan," ucapnya. (nym)

Baca Juga : Pilkada dan Hoaks

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018