Mangupura (Antaranews Bali) - Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Bali kembali menangani sampah kiriman berupa ranting pohon yang melanda Pantai Kuta, Pantai Kelan, Jimbaran dan Kedonganan.

"Sekarang petugas kami masih menangani sampah ranting dengan ukuran satu sampai dua meter yang cukup banyak di Pantai Kuta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Putu Eka Merthawan, di Mangupura, Senin.

Ia mengakui, meski sampah kiriman berupa plastik sudah tidak banyak lagi ditemukan di pantai itu, namun saat ini hampir 90 persen sampah kiriman berupa ranting pohon atau sampah organik.

Akibat membludaknya sampah ranting pohon tersebut, pihaknya mengakui petugas dari DLHK Badung sedikit kewalahan menangani sampah itu, karena harus memotong sampah itu menjadi bagian lebih kecil.

"Hingga saat ini kami masih nyatakan Pantai Kelan, Pantai Jimbaran dan Pantai Kedonganan dinyatakan darurat sampah. Sedangkan, Pantai Kuta kami tetapkan sebagai kondisi siaga sampah," ujarnya.

Eka Merthawan mengatakan, DLHK akan menurunkan 500 orang petugas untuk bersiaga secara bergantian selama 24 jam, untuk membersihkan sampah di Pantai Kelan, Jimbaran dan Kedonganan.

Sementara 200 petugas disebar di berbagai tempat seperti Pantai Kuta hingga Pantai Petitenget. "Prediksi kami sampai April 2018 ada sampah kiriman. Cuma status kami kondisi seperti itu," katanya.

Apabila sampah kiriman ini terus bertambah, maka pihaknya akan menetapkan status darurat sampah akan diperpanjang. "Kalau tidak ada sampah status darurat kami cabut," katanya.

Berdasarkan data terakhir, sampah yang ditangani DLHK Badung sejak November hingga Desember 2017 sebanyak 3.322,5 ton dengan rincian 3000 ton sampah plastik serta 322 ton sampah laut organik.

Untuk kegiatan pengangkutan sampah, DLHK Badung menyiapkan armada loader dan truk siaga 10 unit untuk selalu siap dipantai setempat. (WDY)

Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018