Jakarta (Antaranews Bali) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya beserta lintas kementerian
hingga kini terus berupaya mengambil alih Daerah Informasi Penerbangan
(Flight Information Region/FIR) yang selama ini dikuasai Singapura.
"Soal FIR ini adalah masalah yang menjadi perhatian serius bagi kami, dan sampai saat ini lintas kementerian masih terus berusaha untuk merealisasikan keinginan dari pemerintah supaya FIR ini bisa segera kita ambil alih," ujarnya di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu menjelaskan usaha meraih FIR, yang ditujukan untuk memperkuat pengawasan kegiatan di ruang udara perbatasan Indonesia, telah dilaksanakan Kementerian Perhubungan berupa melakukan koordinasi dan lobi.
Usaha itu, menurut dia, juga terus dicoba oleh Kementerian Pertahanan maupun Kementerian Luar Negeri, yang telah ditugasi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sampai saat ini memang ada beberapa hal yang sudah kita kerjakan. Kami melihat bahwa FIR itu dipandang dari dua sisi, keselamatan penerbangan dan kedaulatan negara," ujar Hadi.
Ia menimpali, "Dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan TNI memandang itu sebagai kedaulatan negara, sehingga mau tidak mau kami terus berupaya mendorong dan membantu pemerintah."
Ruang udara yang ingin dikelola Indonesia adalah di kawasan Natuna dan Kepulauan Riau, Tanjungpinang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Soal FIR ini adalah masalah yang menjadi perhatian serius bagi kami, dan sampai saat ini lintas kementerian masih terus berusaha untuk merealisasikan keinginan dari pemerintah supaya FIR ini bisa segera kita ambil alih," ujarnya di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu menjelaskan usaha meraih FIR, yang ditujukan untuk memperkuat pengawasan kegiatan di ruang udara perbatasan Indonesia, telah dilaksanakan Kementerian Perhubungan berupa melakukan koordinasi dan lobi.
Usaha itu, menurut dia, juga terus dicoba oleh Kementerian Pertahanan maupun Kementerian Luar Negeri, yang telah ditugasi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sampai saat ini memang ada beberapa hal yang sudah kita kerjakan. Kami melihat bahwa FIR itu dipandang dari dua sisi, keselamatan penerbangan dan kedaulatan negara," ujar Hadi.
Ia menimpali, "Dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan TNI memandang itu sebagai kedaulatan negara, sehingga mau tidak mau kami terus berupaya mendorong dan membantu pemerintah."
Ruang udara yang ingin dikelola Indonesia adalah di kawasan Natuna dan Kepulauan Riau, Tanjungpinang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018