Mangupura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melirik teknologi pengolahan sampah dari perusahaan asal Arab Saudi "Al Sharif Energy Company", karena dinilai ramah lingkungan.
"Sampah merupakan masalah yang sangat pelik di Kabupaten Badung khususnya dan Bali umumnya. Untuk itu perlu suatu teknologi yang dapat untuk mengolah sampah yang bersifat ramah lingkungan," kata Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa saat menerima rombongan Al Sharif Energy Company yang dipimpin He Al-Sharif Faiz di Puspem Badung, Kamis.
Ia mengatakan, teknologi yang dimiliki Al-Sharif Energy Company dinilai sangat peduli terhadap persoalan sampah yang ada di Bali dan Badung khususnya.
Menurut dia, Al-Sharif Energy Company telah berpengalaman menangani sampah dan mengubah sampah menjadi energi. "Untuk itu kami Pemerintah Kabupaten Badung sangat antusias dengan penanganan sampah di Badung," katanya.
Oleh karenanya, untuk mengetahui bagaimana teknologi pengolahan sampah yang akan dikembangkan Al-Sharif Energy Company akan diagendakan simulasi pengolahan sampah oleh perusahaan tersebut.
Suiasa mengakui, sampah menjadi momok menakutkan bagi wisatawan di Kabupaten Badung, karena Badung khususnya dan Bali umumnya merupakan daerah destinasi pariwisata internasional.
"Bagi Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemprov Bali, permasalahan sampah menjadi malapetaka bagi kunjungan wisatawan yang juga berdampak terhadap lingkungan di Kabupaten Badung," ujarnya.
Selain itu, fenomena alam angin siklon barat juga menjadi sebuah dampak buruk bagi kebersihan pesisir pantai di Kabupaten Badung yang membentang sepanjangi Pantai Suluban, Kecamatan Kuta Selatan hingga Pantai Brawa, Kecamatan Mengwi.
"Fenomena alam ini selalu terjadi pada Desember-April setiap tahunnya," katanya.
Untuk sampah kiriman bisa mencapai 100 ton per hari, sehingga petugas rutin mengirimkan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 1.000 ton lebih.
Dalam pertemuan itu, turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Putu Eka Martawan dan Kabag Sumber Daya Alam I Gst. Agung Gunawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sampah merupakan masalah yang sangat pelik di Kabupaten Badung khususnya dan Bali umumnya. Untuk itu perlu suatu teknologi yang dapat untuk mengolah sampah yang bersifat ramah lingkungan," kata Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa saat menerima rombongan Al Sharif Energy Company yang dipimpin He Al-Sharif Faiz di Puspem Badung, Kamis.
Ia mengatakan, teknologi yang dimiliki Al-Sharif Energy Company dinilai sangat peduli terhadap persoalan sampah yang ada di Bali dan Badung khususnya.
Menurut dia, Al-Sharif Energy Company telah berpengalaman menangani sampah dan mengubah sampah menjadi energi. "Untuk itu kami Pemerintah Kabupaten Badung sangat antusias dengan penanganan sampah di Badung," katanya.
Oleh karenanya, untuk mengetahui bagaimana teknologi pengolahan sampah yang akan dikembangkan Al-Sharif Energy Company akan diagendakan simulasi pengolahan sampah oleh perusahaan tersebut.
Suiasa mengakui, sampah menjadi momok menakutkan bagi wisatawan di Kabupaten Badung, karena Badung khususnya dan Bali umumnya merupakan daerah destinasi pariwisata internasional.
"Bagi Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemprov Bali, permasalahan sampah menjadi malapetaka bagi kunjungan wisatawan yang juga berdampak terhadap lingkungan di Kabupaten Badung," ujarnya.
Selain itu, fenomena alam angin siklon barat juga menjadi sebuah dampak buruk bagi kebersihan pesisir pantai di Kabupaten Badung yang membentang sepanjangi Pantai Suluban, Kecamatan Kuta Selatan hingga Pantai Brawa, Kecamatan Mengwi.
"Fenomena alam ini selalu terjadi pada Desember-April setiap tahunnya," katanya.
Untuk sampah kiriman bisa mencapai 100 ton per hari, sehingga petugas rutin mengirimkan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 1.000 ton lebih.
Dalam pertemuan itu, turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Putu Eka Martawan dan Kabag Sumber Daya Alam I Gst. Agung Gunawan. (WDY)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018