Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak kalangan kampus yang memiliki program studi teknologi informasi, agar turut mendukung penerapan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning) di SMA/SMK daerah setempat.

"Kita tidak bisa tertinggal terlalu jauh dengan negara lain, mereka jauh di depan kita karena adanya dukungan teknologi informasi. Oleh karena itu, saya berpikir kenapa tidak kita di Bali ini yang memulai," kata Pastika saat menerima pimpinan sejumlah perguruan tinggi di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, Bali memiliki perguruan tinggi dengan program studi teknologi informasi dengan kualitas yang bisa dibilang sangat bagus sehingga hal itulah yang menjadikan dasar baginya untuk mengajak perguruan tinggi tersebut untuk turut serta membangun SDM Bali.

"Kita banyak memiliki perguruan tinggi dengan program studi TI yang bagus, malu kita kalau kualitas kita tidak bisa mewujudkan e-learning tersebut. Ini tantangan bagi kita yang tujuan besarnya adalah memberikan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Bali," ujarnya.

Pastika menambahkan, rencana Pemprov Bali menerapkan e-learning untuk SMA/SMK semakin mendekati kenyataan. Segala persiapan telah dilakukan termasuk pendaftaran SMA/SMK yang sudah mendaftar, infrastruktur dan sistemnya.

"Tujuan besar dari e-learning ini adalah untuk memberikan keadilan dalam pendidikan sehingga tidak ada lagi istilah sekolah favorit dan sekolah tidak favorit. Saya ingin sekolah di pelosok sana itu kualitasnya sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Denpasar, ini sebenarnya tujuan utama saya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani mengatakan penerapan e-learning di Provinsi Bali juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadikan Bali sebagai permodelan kelas maya. Pembelajaran berbasis TIK bagi SMA dan SMK di Bali akan menggunakan branding "Jejak Bali" yang merupakan akronim dari Jejaring Jelajah Kreativitas Bali.

Jejaring mengandung makna komunitas SMA dan SMK yang menggunakan TI dalam pembelajaran melalui kelas maya. Jelajah mengandung makna bahwa siswa bisa bergabung ke kelas maya guru sekolah lainnya. Sedangkan kreativitas mengandung makna guru harus memiliki kreativitas yang tinggi untuk mengaktifkan kelas maya. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018