Kuta (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah setempat memiliki langkah mitigasi untuk melindungi wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata, jika terjadi bencana erupsi Gunung Agung yang berdampak tutupnya Bandara Internasional Ngurah Rai.

"Kami sudah memiliki langkah-langkah mitigasi ini dengan memfasilitasi wisatawan menginap gratis satu malam di hotel, memberikan transportasi gratis jalur darat menuju bandara terdekat di Bali, makan maupun minum gratis selama perjalanan dan sarana komunikasi bagi wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra di Kuta, Bali, Rabu.

Ia juga mengatakan, upaya mitigas lainnya dengan menyiapkan fasilitas kesehatan bagi wisatawan yang memerlukan dan menyediakan pusat pelayanan terpadu "Badung Tourism Emergency Center" di Bandara Internasional Ngurah Rai.

Dalam upaya ini, mengacu pada Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 7295/02/hk/2017 tentang pembentukan "Badung Tourism Emergency Center". "Dalam prosedurnya nanti untuk pendistribusian wisatawan dari Bandara Ngurah Rai menuju bandara alternatif terdekat dengan menyiapkan transportasi darat," katanya.

Ia mengatakan, dalam pemberangkatan wisatawan menuju bandara terdekat ini, pemerintah menyiapkan 150 bus yang akan dikawal dengan mobil patroli pengawal hingga menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Hal senada dikatakan, Ketua BPPD Badung I.G.A Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung telah membuat krisis center untuk membantu wisatawan apabila terjadi erupsi Gunung Agung, maka pemerintah daerah dapat melakukan upaya untuk membantu wisatawan ini.

"Saya contohkan dengan adanya krisis center ini, saat terjadi penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, maka wisatawan akan mendapat kepastian apakah wisatawan ini dapat menginap lagi di hotel akan diberikan "free" satu malam dan setelah itu diberikan spesial harga saat menginap," katanya.

Selanjutnya, apabila wisatawan mau dialihkan ke bandara terdekat di Bali, maka akan disiapkan transportasi darat secara gratis. "Untuk kantor krisis center ini akan disiapkan di Bandara Ngurah Rai yang siaga selama 24 jam dan di Kantor Dinas Pariwisata Badung. Ini kalau bandara tutup," katanya.

Kemudian, pemerintah juga telah menyiapkan jalur penyeberangan laut dari Pantai Kedonganan dengan menggunakan kapal cepat menuju pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju bandara terdekat di Banyuwangi atau di Surabaya.

"Ini sudah kami pastikan karena dana yang disiapkan sudah ada dan standar operasional prosedur sudah jelas sehingga dapat direalisasikan dilaksanakan," ujarnya.

Dalam upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Agung untuk wisatawan ini sudah ada kesepakatan kerjasama (MoU) antara Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan Kadis Pariwisata dan PHRI Badung.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya menyosialisasikan 12 program kerja BPPD Badung dalam upaya promosi pariwisata di antaranya ke Negara Amerika pada Januari 2018, Australia (Februari 2018), Berlin (Maret 2018), Korea Selatan, Jepang dan India maupun Cina yang didanai pemerintah Kabupaten Badung sebesar Rp7 miliar.

Untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Badung sejak Januari hingga November 2017 mencapai 5,6 juta, artinya target kunjungan wisatawan ke Bali sudah tercapai, namun target nasional mengharapkan wisman datang ke Bali mencapai enam juta jiwa.

"Tahun depan ditargetkan kunjungan wisman ke Bali mencapai tujuh juta wisman dan 17 juta kunjungan wisman ke Indonesia," katanya. Ia mengatakan, untuk kunjungan wisatawan asal Tiongkok, Austalia dan Eropa masih mendominasi mendatangi Bali. Untuk kunjungan wisatawan Tiongkok sekitar kurang lebih dua juta orang atau kurang lebih 30 persen. (*)

Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017