Denpasar (Antara Bali) - Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar, Bali Anak Agung Rai Iswara menegaskan, pihaknya gencar mengantisipasi lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2018. 

Pemerintah melalui TPID Kota Denpasar terus berupaya untuk menekan terjadi inflasi di Kota Denpasar. Pada bulan November 2017 di Denpasar tercatat inflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,82, kata Rai Iswara, di Denpasar, Jumat.

Ia menyebutkan adanya bencana seperti erupsi Gunung Agung diharapkan tidak mendorong terjadi inflasi yang begitu tinggi, mengingat efek yang terjadi pascaerupsi membuat pariwisata di Kota Denpasar dan Bali pada umumnya menjadi melemah. 

"Dampak yang ditimbulkan dari erupsi Gunung Agung dan berujung penutupan Bandara Ngurah Rai sangat berpengaruh luar biasa terhadap dunia kepariwisataan di Bali dengan turun kunjungan wisatawan ke Bali, sehingga sektor pariwisata sangat merosot," ujarnya pula.

Dikatakannya, dengan turun kunjungan pariwisata ke Bali menyebabkan sektor ekonomi juga terpengaruh. 

Hal itu menjadi salah satu kendala dalam menjaga stabilitas inflasi di Kota Denpasar. Karena itu, pihaknya mengajak semua instansi serta masyarakat agar bersama-sama menjaga stabilitas inflasi.

"Kami berharap semua pihak bekerja sama untuk menjaga stabilitas inflasi, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa adanya kenaikan harga barang, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru 2018," ujarnya lagi.

Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam menjaga stabilitas inflasi, seperti mengadakan pasar murah, operasi pasar, dan setiap minggu mengadakan pasar tani serta mengadakan operasi pasar.

Berdasarkan data yang ada, kata dia, kebutuhan pangan seperti daging ayam mengalami kenaikan. Karena itu, kenaikan harga itu perlu diantisipasi agar tidak mempengaruhi inflasi yang melonjak.

Selain itu, untuk menekan inflasi, Pemkot Denpasar juga sering berkoordinasi dengan Bulog, PPI, Pertamina untuk melaksanakan pasar murah dan operasi pasar. Salah satu cara untuk menstabilkan harga adalah dengan mengadakan pasar murah di pasar tradisional maupun ke banjar-banjar. 

"Kami berharap agar sektor pariwisata cepat pulih dan ikut dikampanyekan bahwa Bali masih aman dikunjungi, sehingga tingkat kunjungan wisatawan akan cepat pulih," katanya lagi. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017