Yogyakarta (Antara) - DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sangat memerlukan kerja sama dengan media massa dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan anggota lembaga legislatif.
"Kerja sama dengan media sudah dilakukan sejak dahulu. Namun terobosan dan inovasi yang dilakukan dalam memperkuat jaringan tersebut sejak tahun 2009," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Yogyakarta Budi Nugroho saat menerima "Press Tour" wartawan dan Humas DPRD Bali di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan jalinan kerja sama dengan media massa tersebut dalam upaya mempublikasikan seluruh kegiatan DPRD Yogyakarta. Selain itu pihaknya juga membuat program dan menganggarkan kepada unit media setiap tahunnya.
"Kami sejak 2009 telah membuat unit kerja wartawan di DPRD Yogyakarta. Itu masuk pada bagian Humas DPRD. Jadi setiap tahun juga kami menganggarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para wartawan yang meliput di Dewan," ujarnya.
Budi mengatakan dalam menjalin kerja sama dengan media, pihaknya membentuk unit wartawan, yakni forum wartawan dengan dilengkapi pengurusnya.
"Jadi kegiatan yang dilakukan oleh forum wartawan tersebut adalah dalam setahun menyelenggarakan kegiatan diskusi sebanyak enam kali, dan satu kali melakukan studi banding (press tour) keluar daerah," ucapnya.
Selain itu, kata Budi, pihaknya juga membuat kerja sama, yaitu program suplemen yang berisi sebuah berita kelengkapan dewan, ruang aspirasi, mimbar legislatif, dialog interaktif di televisi dan radio serta website (portal berita).
"Kami juga membuat perencanaan kegiatan berupa `streaming`, media sosial (sosmed) dan studio mini untuk siaran televisi yang ada di Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Bali Made Rentin mengatakan pihaknya mengajak awak media studi banding (press tour) ke Yogyakarta untuk menimba pengalaman dan mengetahui lebih dekat mengenai kerja sama dengan media massa.
"Kami baru pertama kali bisa mengajak teman awak media untuk melakukan `press tour` (studi banding) serangkaian untuk mengenal lebih dekat strategi Bagian Humas DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilakukan dalam kerja sama dengan media massa," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, agar ke depannya bisa secara berkesinambungan melakukan kegiatan kerja sama maupun "press tour" dengan rekan awak media. Berangkat dari pengalaman ini nantinya kami akan godok di Bali agar bisa melaksanakan kegiatan itu.
Hal senada juga dikatakan Ketua PWI Cabang Bali I Gusti Made Dwikora Putra, bahwa kerja sama sudah dilakukan dengan media massa. Namun perlu ditingkatkan lagi, termasuk juga melakukan kegiatan studi banding (press tour) dalam upaya menambah wawasan terhadap para jurnalis.
"Perlu peningkatan kerja sama dengan media massa ke depannya dalam upaya menyebarkan informasi lebih luar kepada warga masyarakat. Karena perkembangan media saat ini cukup pesat, karena itu media harus mampu dirangkul dalam memberitakan kegiatan lembaga Dewan," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kerja sama dengan media sudah dilakukan sejak dahulu. Namun terobosan dan inovasi yang dilakukan dalam memperkuat jaringan tersebut sejak tahun 2009," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Yogyakarta Budi Nugroho saat menerima "Press Tour" wartawan dan Humas DPRD Bali di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan jalinan kerja sama dengan media massa tersebut dalam upaya mempublikasikan seluruh kegiatan DPRD Yogyakarta. Selain itu pihaknya juga membuat program dan menganggarkan kepada unit media setiap tahunnya.
"Kami sejak 2009 telah membuat unit kerja wartawan di DPRD Yogyakarta. Itu masuk pada bagian Humas DPRD. Jadi setiap tahun juga kami menganggarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para wartawan yang meliput di Dewan," ujarnya.
Budi mengatakan dalam menjalin kerja sama dengan media, pihaknya membentuk unit wartawan, yakni forum wartawan dengan dilengkapi pengurusnya.
"Jadi kegiatan yang dilakukan oleh forum wartawan tersebut adalah dalam setahun menyelenggarakan kegiatan diskusi sebanyak enam kali, dan satu kali melakukan studi banding (press tour) keluar daerah," ucapnya.
Selain itu, kata Budi, pihaknya juga membuat kerja sama, yaitu program suplemen yang berisi sebuah berita kelengkapan dewan, ruang aspirasi, mimbar legislatif, dialog interaktif di televisi dan radio serta website (portal berita).
"Kami juga membuat perencanaan kegiatan berupa `streaming`, media sosial (sosmed) dan studio mini untuk siaran televisi yang ada di Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Bali Made Rentin mengatakan pihaknya mengajak awak media studi banding (press tour) ke Yogyakarta untuk menimba pengalaman dan mengetahui lebih dekat mengenai kerja sama dengan media massa.
"Kami baru pertama kali bisa mengajak teman awak media untuk melakukan `press tour` (studi banding) serangkaian untuk mengenal lebih dekat strategi Bagian Humas DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilakukan dalam kerja sama dengan media massa," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, agar ke depannya bisa secara berkesinambungan melakukan kegiatan kerja sama maupun "press tour" dengan rekan awak media. Berangkat dari pengalaman ini nantinya kami akan godok di Bali agar bisa melaksanakan kegiatan itu.
Hal senada juga dikatakan Ketua PWI Cabang Bali I Gusti Made Dwikora Putra, bahwa kerja sama sudah dilakukan dengan media massa. Namun perlu ditingkatkan lagi, termasuk juga melakukan kegiatan studi banding (press tour) dalam upaya menambah wawasan terhadap para jurnalis.
"Perlu peningkatan kerja sama dengan media massa ke depannya dalam upaya menyebarkan informasi lebih luar kepada warga masyarakat. Karena perkembangan media saat ini cukup pesat, karena itu media harus mampu dirangkul dalam memberitakan kegiatan lembaga Dewan," katanya.(I020)
Editor : I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017