Denpasar (Antara Bali) - PT Pegadaian (Persero) Area Denpasar, Bali, telah memindahkan dua Unit Pelayanan Cabang Pegadaian yang masuk zona kawasan rawan bencana dan terkena dampak erupsi Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem.

"Kedua Unit Pelayanan Cabang Pegadaian Desa Selat dan Desa Bebandem itu dipindahkan ke Pegadaian Induk Cabang Amblapura," kata Deputi Bisnis Area Denpasar, Bali, Sucahya P. Laksana, di Denpasar, Selasa.

Upaya ini dilakukan untuk mengamankan barang jaminan milik nasabah dan tetap memberikan perhatian kepada nasabah apabila terjadi erupsi susulan dari Gunung Agung.

Melihat perkembangan kondisi aktivitas Gunung Agung saat ini, kata Sucahya, pihak Pegadaian sudah menyiagakan salah satu perwakilan pegawai untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan pemindahan jaminan nasabah dan lainnya.

"Memang di daerah itu sepi, namun kami tetap antisipasi saat ada masyarakat yang bertanya dan mencari informasi dimana jaminan mereka dibawa, terutama para nasabah yang hendak melakukan transaksi saat hari kerja," ujarnya.

Untuk itu, Pegadaian menyiagakan perwakilan petugas untuk memberikan informasi. Selain itu, Pegadaian juga menempelkan pengumuman itu di kantor unit pelayanan setempat, agar masyarakat mengetahui pelayanan Pegadaian yang masuk zona KRB itu bahwa telah dipindahkan.

Ia mengimbau kepada nasabah yang yang memiliki jaminan di dua Unit Pelayanan Cabang karena masuk kawasan rawan bencana, agar melakukan transaksi di Pegadaian Induk Cabang Amblapura, Karangasem yang radiusnya masih cukup aman.

"Ini kami lakukan sesuai imbauan pemerintah agar barang-barang jaminan milik nasabah yang berada di beberapa Unit Pelayanan Cabang Pegadaian di Karangasem dipindahkan ke tempat aman," katanya.

Dampak dari erupsi Gunung Agung sejak September hingga Desember 2017, sangat mempengaruhi kegiatan operasional di Unit Palayanan Cabang Desa Ulakan, Desa Selat, Desa Bebandem, Pasar Amblapura, Desa Abang dan Desa Tianyar.

"Erupsi Gunung Agung juga memberi dampak pada penurunan kinerja dimasing-masing Unit Cabang Pegadaian yang ada di Karangasem, karena transaksi juga menurun akibat banyak masyarakat yang mengungsi ke tempat aman," katanya.

Selain penurunan kinerja, juga terjadi penurunan jumlah sisa pinjaman (outstanding loud) untuk produk gadai dan transaksi kredit pegadaian.

"Khusus nasabah menengah ke atas, banyak nasabah yang menebus barang ke Pegadaian untuk dibawa ke tempat pengungsian mandiri atau tinggal bersama saudara," ujarnya.

Selain itu, nasabah juga ada yang menebus barang jaminannya di Pegadaian untuk digadai ke tempat lainnya, namun untuk jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Masyarakat melakukan transaksi DI Pegadian juga berkurang, karena masyarakat banyak yang fokus untuk melakukan kegiatan sehari-hari penanganan bencana Gunung Agung," katanya.

Ia menegaskan, meskipun berkurangnya transaksi tidak berdampak pada semua produk yang dimiliki Pegadaian, namun juga ada produk kredit mikro di Pegadaian justru bertambah.

"Mungkin ini berkenaan dengan kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat sekitar, namun untuk transaksi lainnya memang sedikit berkurang," katanya.

Terkait apakah ada nasabah yang memiliki kredit di Pegadaian khususnya yang berada pada radius rawan bencana, kata Sucahya, jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Untuk pengajuan permohonan keringanan pembayaran bunga kredit dari masyarakat, karena tidak bisa menebus jaminannya dan tidak memperpanjang barang jaminannya jumlahnya belum banyak," katanya.

Apabila hal ini terjadi, pihaknya akan memberikan keringanan sesuai dengan imbauan Bupati Karangasem, bahwa untuk kredit masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Agung agar diberikan keringanan.

"Antisipasi ini juga sudah kami siapkan dengan berbagai kebijakan yang sudah kami koordinasikan dengan Pegadaian Pusat," ujarnya. (*)

Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017