Negara (Antara Bali) - Hujan dalam beberapa hari belakangan yang mengguyur daratan maupun lautan, menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Jembrana turun.
"Sudah dua hari ini hujan lebat turun di laut, membuat ikan mencari air yang lebih hangat dengan menyelam ke perairan yang lebih dalam," kata Daman, salah seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa.
Ia mengatakan, saat cuaca bagus, ikan cenderung naik ke permukaan sehingga mudah untuk dilihat dan ditangkap dengan jaring.
Namun, menurutnya, saat suhu permukaan air laut terlalu dingin, ikan-ikan akan masuk ke laut yang lebih dalam, membuat jaring nelayan tidak mampu mencapainya.
"Selain itu dalam kondisi hujan, sulit melihat posisi ikan. Menebar jaring dengan asal-asalan akan percuma, kami hanya dapat capek menarik jaring tapi tidak berisi ikan," katanya.
Cuaca buruk di laut juga membuat sebagian nelayan memilih untuk libur, seperti yang dilakukan Ta'im dan Madek Rahman.
Mereka mengatakan, daripada mengeluarkan modal percuma untuk melaut, lebih baik libur sementara sambil menunggu cuaca bagus dan informasi dari kawannya sesama nelayan yang masih melaut.
"Kalau ada nelayan lain yang dapat ikan, biasanya kami langsung berangkat melaut. Untuk saat ini lebih baik libur dulu. Dua hari dihantam hujan deras di tengah laut," kata Madek.
Nelayan Kabupaten Jembrana dengan sentra di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, rata-rata melaut dengan menggunakan perahu jenis selerek, yang mampu menampung hingga 40 ton ikan dengan jangka waktu melaut satu malam.
Beberapa nelayan yang ditemui di PPN Pengambengan, Selasa mengatakan, beberapa hari terakhir tidak ada yang dapat ikan sampai hitungan ton, hanya beberapa kwintal disebabkan cuaca kurang bersahabat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Sudah dua hari ini hujan lebat turun di laut, membuat ikan mencari air yang lebih hangat dengan menyelam ke perairan yang lebih dalam," kata Daman, salah seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa.
Ia mengatakan, saat cuaca bagus, ikan cenderung naik ke permukaan sehingga mudah untuk dilihat dan ditangkap dengan jaring.
Namun, menurutnya, saat suhu permukaan air laut terlalu dingin, ikan-ikan akan masuk ke laut yang lebih dalam, membuat jaring nelayan tidak mampu mencapainya.
"Selain itu dalam kondisi hujan, sulit melihat posisi ikan. Menebar jaring dengan asal-asalan akan percuma, kami hanya dapat capek menarik jaring tapi tidak berisi ikan," katanya.
Cuaca buruk di laut juga membuat sebagian nelayan memilih untuk libur, seperti yang dilakukan Ta'im dan Madek Rahman.
Mereka mengatakan, daripada mengeluarkan modal percuma untuk melaut, lebih baik libur sementara sambil menunggu cuaca bagus dan informasi dari kawannya sesama nelayan yang masih melaut.
"Kalau ada nelayan lain yang dapat ikan, biasanya kami langsung berangkat melaut. Untuk saat ini lebih baik libur dulu. Dua hari dihantam hujan deras di tengah laut," kata Madek.
Nelayan Kabupaten Jembrana dengan sentra di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, rata-rata melaut dengan menggunakan perahu jenis selerek, yang mampu menampung hingga 40 ton ikan dengan jangka waktu melaut satu malam.
Beberapa nelayan yang ditemui di PPN Pengambengan, Selasa mengatakan, beberapa hari terakhir tidak ada yang dapat ikan sampai hitungan ton, hanya beberapa kwintal disebabkan cuaca kurang bersahabat.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017