Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, berencana menyiapkan petugas kesehatan yang dapat menjangkau dan mendata masyarakat yang terserang penyakit Tuberkulosis (TB) hingga menyasar desa-desa, guna menekan penyebaran penyakit tersebut.

"Hal ini perlu dilakukan, karena kasus TB ada dan terjadi di masyarakat, tetapi sebagian besar masyarakat tidak mau melaporkan dirinya termasuk menjaga kesehatannya dengan baik," kata Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Wilayah Bali ke-17 di Pusat Pemerintahan Badung, Jumat

Ia mengatakan, petugas kesehatan yang nantinya diturunkan ini akan melakukan komunikasi, pendekatan termasuk koordinasi bahkan memediasi, memfasilitasi sekaligus mendorong masyarakat desa di Badung untuk berobat hingga tuntas sehingga penyakit TB mereka lekas sembuh.

"Kami sudah memilik sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di Badung, namun tinggal mental masyarakat mau atau tidak berobat untuk menyembuhkan penyakit TB nya," ujarnya lagi.

Menurut Suiasa, penanganan masalah Tuberkulosis (TB) merupakan suatu upaya yang harus dilakukan bersama-sama dan secara komprehensip, kolektif dan terintegrasi.

"Pemerintah melalui petugas kesehatan yang dimiliki tidak bisa mengananinya secara sepotong-sepotong saja, namun harus menyeluruh dan tuntas," katanya.

Melalui rakor ini Suiasa mengharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah nyata serta kebijakan yang harus dilakukan baik saat ini maupun untuk dimasa yang akan datang.

Selain itu, sebagai upaya evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. "Khusus di Badung telah dilakukan upaya-upaya percepatan pemberantasan tuberkulosis ini melalui upaya ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua wilayah PPTI Cabang Bali, I Gusti Bagus Puspa Negara mengatakan, kasus TB di Indonesia menempati urutan ke dua di dunia, untuk itu diperlukan upaya nyata untuk menekan penyebaran penyakit TB tersebut.

"Salah satu upaya yang harus dilaksanakan yaitu dengan menerapkan ketok pintu, dengan selogan `Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) penyakit ini," katanya.

Berdasarkan survei preparasi TB di Indonesia tahun 2013 dan 2014 diperkirakan ada sebanyak 1,6 juta kasus TB di Indonesia dengan 1 juta kasus baru setiap tahunnya. Tahun 2014 baru tercatat hanya 324 ribu kasus (32 persen) dari yang diperkirakan ada, jadi masih ada 68 persen yang belum diketemukan.

Menemukan dan menyembuhkan pasien TB merupakan upaya terbaik dalam upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit TB.

Untuk di Provinsi Bali diperkirakan kasus TB mencapai 13.600 yang tersebar disembilan kabupaten/kota, Tahun 2016. Namun, baru tercatat 3.000 kasus atau 23 persen yang dapat ditemukan. (*)

Pewarta: Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017