Denpasar (Antara Bali) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Denpasar, Bali, mengincar tiga medali emas dalam kejuaraan "Gubernur Cup Nusa Tenggara Barat (NTB)" imulai 9 Desember 2017.

"Kami optimistis atlet petinju Denpasar akan mampu meraih medali. Karena persiapan mereka sudah sejak lama dan berlatih secara maksimal," kata Ketum KONI Denpasar Toni Astawa disela-sela melepas kontingen tinju, di Denpasar, Kamis.

Toni Astawa menaruh harapan besar kepada atlet tinju agar bisa bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi sportifitas, apalagi dengan adanya kepengurusan baru dari Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Denpasar.

Bahkan, yang penuh semangat dibawah kepemimpinan Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah, setidaknya dapat menjadi pelecut para atlet tinju untuk membawa medali demi nama Kota Denpasar khususnya dan Bali.

Senada dengan itu, Ketua Umum PD Pertina Denpasar Made Muliawan Arya yang terus hadir mendampingi para atlet tinju, meyakinkan masih tetap berkomitmen agar para atletnya bisa membawa nama baik petinju Denpasar dan tentunya untuk Bali di ajang "Gubernur Cup NTB".

"Target masih tetap sama seperti sebelumnya. Setidaknya bisa dapat membawa pulang tiga medali emas. Harapan minimalnya, satu medali emas," kata De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar itu.

Ia mengatakan tim tinju Pertina Denpasar yang semula mengirimkan enam petinju terbaiknya, terpaksa harus berkurang satu, karena Valentinus Nahak yang memperoleh medali perak pada kelas 52 kg saat kejurnas di Bangka Belitung itu harus menjalani pelatihan khusus di Manado, Sulawesi Utara untuk persiapan di Asian Games 2018.

"Tidak ada masalah dengan atlet. Walau berkurang satu, target kami tetap tiga medali emas untuk tim Kota Denpasar," ucap De Gadjah.

Saat ini, seluruh atlet yang diberangkatkan dalam kondisi prima dan siap tanding. Terlebih dengan beberapa pertandingan sebelumnya di Porprov Bali dan Kejurnas di Bangka Belitung, menambah kesiapan mental bagi atlet untuk tampil di NTB.

"Kami memiliki petinju-petinju berkualitas dan memiliki jam terbang yang cukup padat di level nasional. Jadi, kami optimistis bahwa target tiga medali emas akan bisa dibawa pulang," ujarnya.

Sebanyak lima atlet tinju yang diberangkatkan tersebut adalah satu petinju di kelas "youth" (remaja) dan empat petinju di kelas elit.

Empat petinju yang nantinya turun di kelas elit yakni Ipin kelas layang ringan (46 kg), Ferdi kelas layang (49 kg), Maksi kelas bantam ringan (56 kg) dan Jacky Riwu kelas bantam (60 kg), untuk kelas ini dibatasi umurnya maksimal 25 tahun. Sedangkan satu petinju "youth" atau remaja yakni Edward Putu Anggito yang turun di kelas layang (45 kg).

"Khusus Anggito memang turun di kelas layang dengan 45 kg karena kategorinya `youth`. Persiapan yang telah kami lakukan juga sudah matang, dan ditangani pelatih Julianus Leo Bunga. Saya yakin petinju kami akan tampil maksimal," kata De Gadjah yang tidak pernah absen ikut berlatih tinju bersama.

Di ajang "Gubernur Cup NTB", De Gadjah berharap agar para wasit dan juri yang memimpin pertandingan menjalankan tugas dengan obyektif, dan tidak berat sebelah atau merugikan petinju yang memang layak juara.

"Kami berharap para wasit dan juri agar objektif melakukan penilaian. Karena itu kami berharap menjunjungi tinggi sportivitas dan sumpah para wasit dan juri tersebut," katanya. (*)

Pewarta: Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017