Nusa Penida (Antara Bali) - Sebanyak 1.040 seniman menampilkan Tari Rejang massal sebagai rangkaian ritual sakral sekaligus pembukaan Festival Nusa Penida 2017, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung, di Pantaia Mahagiri, Rabu.

Festival tahunan yang berlangsung selama empat hari tersebut dirangkai dengan kegiatan upacara adat yakni menghaturkan "pakelem" (kurban suci) di tengah laut seusai melakukan persembahyangan bersama dengan masyakat dan para undangan.

"Festival kali ini digelar agak berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya yang diisi dengan berbagi acara dan terlihat glamor, namun sekarang kami gelar dengan suasana memprihatikan," kata Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta.

Menurut dia, kegiatan tahunan di Nusa Penida itu digelar dengan lebih menonjolkan budaya dan kearifan lokal.

Bupati Nyoman Suwirta mengharapkan dalam kondisi memperihatikan karena erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, pemerintah dan instansi terkait harus tetap berusaha mempromosikan potensi pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan pelancong.

Selain itu, Bupati Nyoman Suwirta juga akan mengajak semua organisasi perangkat daerah untuk dapat menilai kembali perbuatan atau keberhasilan dan kegagalan pada masa lalu sehingga bisa memperbaiki dimasa yang akan datang.

Sementara itu, Amell seorang wisatawan asal Australia sangat antusias dengan kegiatan Festival Nusa Penida karena dikemas sangan menarik. "Acaranya bagus dan menarik," ujarnya.

Dia juga mengaku mengetahui kondisi erupsi Gunung Agung, namun dia tetap tenang berlibur di Nusa Penida karena lokasi jauh dari gunung dan aman.

"Tidak masalah dengan erupsi gunung, karena posisi saat ini jauh dan aman," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017