Denpasar (Antara Bali) - Pesamuhan Madya Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali memutuskan pelaksanaan ritual Hari Saraswati yang jatuh bertepatan dengan Hari Nyepi pada 17 Maret 2018, harus sudah selesai dilaksanakan sebelum pukul 06.00 Wita.

"Upakaranya (sesajen) berjalan seperti biasa, semampu-mampu kita menjalankan upacara itu," kata Dharma Upapati PHDI Bali Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari di sela-sela Pesamuhan Madya (pertemuan) tersebut, di Denpasar, Sabtu.

Menurut Ida Pedanda, jatuh bersamaannya Saraswati sebagai hari untuk memuliakan ilmu pengetahuan dengan Nyepi Tahun Baru Saka 1940 itu dinilai sebagai hal yang sangat utama.

"Maka dari itu, pelaksanaan Catur Brata Penyepian (empat pantangan saat Nyepi) ditambah dengan pelaksanaan ritual Saraswati, harus dilakukan lebih yakin, didasari rasa tulus ikhlas," ujarnya.

Ida Pedanda menambahkan, pelaksanaan hari raya yang bersamaan tersebut merupakan momentum yang langka, yang akan terulang lebih dari 20 tahun sekali.

Sedangkan untuk pelaksanaan ritual Saraswati di lingkungan sekolah dengan melibatkan para siswa, lanjut dia, sebaiknya tidak dilaksanakan, namun difokuskan di lingkungan rumah masing-masing,

Di sisi lain, kata mantan Ketua FKUB Provinsi Bali itu, rangkaian pelaksanaan ritual Nyepi tetap berjalan seperti biasa yakni mulai dari Melasti (H-3 Nyepi), Tawur Kesanga dan Ngerupuk (H-1 Nyepi) hingga pelaksanaan Catur Brata Panyepian.

"Catur Brata Penyepian, dari upacara Pelastian, Tawur, Ngerupuk, Nyepi dan Ngembak Geni itu berjalan seperti apa yang sudah berlaku. Khusus untuk Saraswati seperti halnya hari raya lainnya yang jatuh saat Nyepi, silakan sebelum jam 06.00 Wita pada saat Penyepian sudah harus selesai. Inilah keputusan dari PHDI Provinsi Bali," ucap Ida Pedanda.

Umat Hindu pada Hari Suci Nyepi melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni pantangan menyalakan api (Amati Geni), pantangan bepergian (Amati Lelungan), pantangan bekerja (Amati Karya), dan pantangan melaksanakan hiburan (Amati Lelanguan). (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017