Karangasem (Antara Bali) - Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan sepertiga kawah Gunung Agung dengan luas diameter 900 meter dan kedalaman 200 meter sudah terisi material lava vulkanik.
"Ini kami hitung berdasarkan hasil pemantauan citra satelit Himawari data perekaman seismik, deformasi dan geokimia," kata Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika, di Posko Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Jumat.
Ia menerangkan, terisinya lava di lantai kawah Gunung Agung karena adanya dorongan magma yang terus keluar, sehingga sering terlihat cahaya merah (glow) yang terpancar dari asap yang keluar dari gunung setinggi 3.142 mdpl. "Ini juga mengindikasikan magma di kawah masih sangat panas," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih merekam aktivitas gempa vulkanik yang mengindikasikan laju lava yang rata-rata pergerakannya masih stabil. "Saat ini kondisi gunung masih dalam fase kritis," tehas Suantika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Ini kami hitung berdasarkan hasil pemantauan citra satelit Himawari data perekaman seismik, deformasi dan geokimia," kata Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika, di Posko Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Jumat.
Ia menerangkan, terisinya lava di lantai kawah Gunung Agung karena adanya dorongan magma yang terus keluar, sehingga sering terlihat cahaya merah (glow) yang terpancar dari asap yang keluar dari gunung setinggi 3.142 mdpl. "Ini juga mengindikasikan magma di kawah masih sangat panas," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih merekam aktivitas gempa vulkanik yang mengindikasikan laju lava yang rata-rata pergerakannya masih stabil. "Saat ini kondisi gunung masih dalam fase kritis," tehas Suantika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017