Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali meminta jajaran Dinas Pariwisata di kabupaten/kota untuk dapat memotret kunjungan wisatawan ke destinasi wisata yang dimiliki, pascaterjadinya erupsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.

"Dari gambaran yang kami dapatkan itu, nantinya akan kami sebarkan juga. Langkah ini diambil supaya tidak terkondisikan bahwa Bali itu panik gara-gara terjadi erupsi," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra, di Denpasar, Rabu.

Meskipun dalam beberapa hari terakhir terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai, pihaknya mengharapkan kalangan pariwisata tetap melakukan upaya promosi pariwisata dan memberikan informasi yang riil mengenai kondisi Bali.

"Mudah-mudahan kondisi ini tidak terlalu lama. Namun, karena ini bencana alam, tentu kita tidak bisa memprediksi," ujarnya.

Yang jelas, lanjut Yuniartha, destinasi wisata di luar kawasan rawan bencana Gunung Agung di Karangasem, masih aman dikunjungi apalagi yang berada di luar Kabupaten Karangasem.

"Persoalannya saat ini karena dari penutupan bandara saja. Namun, saya mendengar ternyata ada juga wisatawan yang ke Bali lewat jalur darat, yang sebelumnya mereka mendarat di Surabaya," ucapnya.

Di sisi lain, Yuniartha tidak memungkiri akan terjadi penurunan kunjungan wisatawan akibat penutupan bandara, yang dirata-ratakan pada hari normal kunjungan wisman ke Bali setiap harinya mencapai 15.000 orang.

"Kalau sebelumnya kami memprediksi kunjungan wisman ke Bali selama 2017 dapat mencapai enam juta, dengan kondisi sekarang sepertinya akan sulit tercapai," katanya.

Tetapi untuk pencapaian sesuai target yang ditetapkan sebelumnya sebanyak 5,5 juta wisman, dia masih optimistis dapat terlampaui hingga akhir Desember.

"Dari Januari sampai Oktober sudah lebih dari lima juta wisman yang ke Bali. Kami berharap kondisi seperti ini tidak terlalu lama," ucap Yuniartha. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017