Denpasar (Antara Bali) - Pengungsi Gunung Agung yang tersebar di sejumlah posko di Kabupaten Karangasem memerlukan air minum dalam upaya mengantisipasi semakin dahsyatnya erupsi gunung tertinggi di Bali itu.
Relawan pengungsi, Wayan Rauh, di Posko Desa Pesaban, Karangasem, Selasa, mengharapkan para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral untuk keperluan minum. Sebab di pengungsian di Desa Pesaban, persediaan air minum kemasan sudah menipis.
"Kami mengharapkan kepada para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral, selain persediaan sembako serta kebutuhan lainnya kepada pengungsi," katanya.
Rauh yang berasal dari Desa Kunyit mengatakan air mineral menjadi kebutuhan utama bagi para pengungsi dalam memenuhi ketahanan tubuhnya.
"Kami mengharapkan kebutuhan air mineral tersebut dalam upaya mengantisipasi letusan dahsyat Gunung Agung yang kini sudah pada level Awas itu karena letusannya semakin dahsyat. Kami khawatir ketika itu terjadi pasokan air akan sulit kami dapatkan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Asnawi Bahar saat bertemu dengan pengungsi Gunung Agung mengaku pihaknya akan berusaha membantu para pengungsi sesuai dengan kebutuhannya.
"Kami akan berusaha mengumpulkan donasi dari anggota Asita dan lembaga lainnya untuk membantu para pengungsi Gunung Agung, sesuai dengan kebutuhan ke depannya yang diperlukan mereka," ujarnya.
Ia mengatakan dalam menyerahkan sumbangan tersebut pihak Asita berkoordinasi dengan Posko Bencana, sehingga mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak.
"Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan posko bencana untuk menyalurkan sumbangan Asita. Pada Senin (27/11) kami menyerahkan sumbangan berupa kebutuhan sembako dan atap asbes untuk keperluan mendirikan tempat pengungsi," ujar Asnawi yang didampingi pengurus Asita lainnya.
Ia mengharapkan kepada para pengungsi untuk bersikap tenang menghadapi bencana alam tersebut. "Lakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan petugas posko, sehingga penanganannya bisa berjalan dengan baik," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Relawan pengungsi, Wayan Rauh, di Posko Desa Pesaban, Karangasem, Selasa, mengharapkan para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral untuk keperluan minum. Sebab di pengungsian di Desa Pesaban, persediaan air minum kemasan sudah menipis.
"Kami mengharapkan kepada para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral, selain persediaan sembako serta kebutuhan lainnya kepada pengungsi," katanya.
Rauh yang berasal dari Desa Kunyit mengatakan air mineral menjadi kebutuhan utama bagi para pengungsi dalam memenuhi ketahanan tubuhnya.
"Kami mengharapkan kebutuhan air mineral tersebut dalam upaya mengantisipasi letusan dahsyat Gunung Agung yang kini sudah pada level Awas itu karena letusannya semakin dahsyat. Kami khawatir ketika itu terjadi pasokan air akan sulit kami dapatkan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Asnawi Bahar saat bertemu dengan pengungsi Gunung Agung mengaku pihaknya akan berusaha membantu para pengungsi sesuai dengan kebutuhannya.
"Kami akan berusaha mengumpulkan donasi dari anggota Asita dan lembaga lainnya untuk membantu para pengungsi Gunung Agung, sesuai dengan kebutuhan ke depannya yang diperlukan mereka," ujarnya.
Ia mengatakan dalam menyerahkan sumbangan tersebut pihak Asita berkoordinasi dengan Posko Bencana, sehingga mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak.
"Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan posko bencana untuk menyalurkan sumbangan Asita. Pada Senin (27/11) kami menyerahkan sumbangan berupa kebutuhan sembako dan atap asbes untuk keperluan mendirikan tempat pengungsi," ujar Asnawi yang didampingi pengurus Asita lainnya.
Ia mengharapkan kepada para pengungsi untuk bersikap tenang menghadapi bencana alam tersebut. "Lakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan petugas posko, sehingga penanganannya bisa berjalan dengan baik," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017