Negara (Antara Bali) - Limpahan penumpang karena Bandara Ngurah Rai ditutup setelah Gunung Agung meletus, mulai masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Senin sore.
"Kami memang sudah memprediksi, limpahan penumpang dari Bandara Ngurah Rai akan memasuki Pelabuhan Gilimanuk sore hari ini. Mereka rata-rata menggunakan bus, kendaraan travel maupun mobil pribadi," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahono.
Ia mengatakan, penumpang yang gagal diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai tersebut rata-rata hendak menuju ke Bandara Juanda, Surabaya dengan berbagai kendaraan angkutan darat.
Dari informasi yang pihaknya terima, untuk mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai disiapkan 100 bus, yang akan menuju ke Pelabuhan Gilimanuk bagi yang ingin ke Pulau Jawa, dan Pelabuhan Padang Bai bagi penumpang tujuan Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Mungkin berangkatnya tidak bersamaan, sehingga yang masuk pelabuhan juga bertahap. Kami sudah siap untuk mengangkut mereka, termasuk jika dibutuhkan seluruh kapal akan dioperasikan," katanya.
Menurutnya, sebanyak 52 kapal siap untuk menyeberangkan penumpang lewat Selat Bali, yang pada kondisi normal hanya dioperasikan 32 unit.
Untuk menuju ke Surabaya, Provinsi Jawa Timur, mereka tidak hanya menggunakan angkutan umum langsung dari Bali ke Jawa, tapi ada juga yang memilih turun dari Pelabuhan Gilimanuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api dari Stasiun Banyuwangi Baru, Kabupaten Banyuwangi.
"Sehingga tidak hanya loket untuk kendaraan yang padat, tapi juga terjadi lonjakan penumpang kapal di loket khusus pejalan kaki," katanya.
Karena kebanyakan adalah wisatawan, menurutnya, penumpang yang masuk ke Pelabuhan Gilimanuk juga ada wisatawan asing.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami memang sudah memprediksi, limpahan penumpang dari Bandara Ngurah Rai akan memasuki Pelabuhan Gilimanuk sore hari ini. Mereka rata-rata menggunakan bus, kendaraan travel maupun mobil pribadi," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahono.
Ia mengatakan, penumpang yang gagal diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai tersebut rata-rata hendak menuju ke Bandara Juanda, Surabaya dengan berbagai kendaraan angkutan darat.
Dari informasi yang pihaknya terima, untuk mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai disiapkan 100 bus, yang akan menuju ke Pelabuhan Gilimanuk bagi yang ingin ke Pulau Jawa, dan Pelabuhan Padang Bai bagi penumpang tujuan Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Mungkin berangkatnya tidak bersamaan, sehingga yang masuk pelabuhan juga bertahap. Kami sudah siap untuk mengangkut mereka, termasuk jika dibutuhkan seluruh kapal akan dioperasikan," katanya.
Menurutnya, sebanyak 52 kapal siap untuk menyeberangkan penumpang lewat Selat Bali, yang pada kondisi normal hanya dioperasikan 32 unit.
Untuk menuju ke Surabaya, Provinsi Jawa Timur, mereka tidak hanya menggunakan angkutan umum langsung dari Bali ke Jawa, tapi ada juga yang memilih turun dari Pelabuhan Gilimanuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api dari Stasiun Banyuwangi Baru, Kabupaten Banyuwangi.
"Sehingga tidak hanya loket untuk kendaraan yang padat, tapi juga terjadi lonjakan penumpang kapal di loket khusus pejalan kaki," katanya.
Karena kebanyakan adalah wisatawan, menurutnya, penumpang yang masuk ke Pelabuhan Gilimanuk juga ada wisatawan asing.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017