Karangasem (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan abu vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, mengarah ke timur-tenggara dengan ketinggian diperkirakan mencapai hingga 4.000 meter berkecepatan 18 kilometer per jam.

"Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dikonfirmasi dari Karangasem, Bali, Minggu.

Menurut Sutopo, analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok.

PVMBG telah mengeluarkan peringatan penerbangan melalui Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) dinaikkan dari "Orange" menjadi "Red" atau merah.

Status Gunung Agung masih siaga dengan rekomendasi di dalam radius 6-7,5 kilometer dari puncak kawah harus tidak ada aktivitas masyarakat.

"Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib," ucapnya.

Hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung dan juga terjadi di beberapa desa di Gianyar.

Sutopo menuturkan meskipun terjadi erupsi beruntun tetapi tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik dengan jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak lima kali, gempa vulkanik dalam sebanyak empat kali dan tremor menerus terekam dengan amplitudo 1-2 mm.

Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga saat ini yakni pukul 05.05 WITA terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter, kemudian pukul 05.45 WITA ketinggian mencapai 3.000 meter.

Erupsi ketika terjadi pada pukul 06.20 WITA dengan tinggi erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017