Gianyar (Antara Bali) - Menjelang hari raya Kuningan, tradisi "ngelawang" atau pementasan kesenian barong  berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya menjadi atraksi yang unik dan menarik di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.

"Menarikan barong di jalanan atau ngelawang itu sudah menjadi tradisi di kawasan wisata Ubud," kata I Wayan Roja, salah seorang seniman di Ubud, Jumat.  

Tarian yang dibawakan puluhan anak-anak itu menyasar rumah tangga atau toko-toko yang berjualan  dari satu tempat ke tempat lainnya di Kelurahan, Ubud.

"Begitu menari  para anak -anak itu diupah atau dibayar seadanya sebagai tanda terima kasih," jelas Wayan Roja.

Selain toko-toko, kata Roja, para tradisi tarian ngelawang itu juga sangat diminati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke kampung turis, Ubud.

"Para wisatawan asing maupun domestik sangat senang dengan tarian ngelawang itu," jelasnya.

Bahkan, tak jarang turis asing menyewa tarian barong itu sambil mengisi liburan ketika berkunjung ke Ubud.

Ia mengaku tradisi ngelawang merupakan tradisi untuk mengusir roh - roh jahat di muka bumi itu.

"Intinya tradisi itu digelar untuk mengusir penyakit yang disebabkan oleh para roh jahat," katanya.      

Tradisi itu, kata pemilik Restauran Roja itu dilakukan sejak menjelang hari Raya Galungan pada hari Rabu (6/7) lalu.

Edward, salah seorang wisatawan asing asal Amerika mengaku sangat senang melihat kretivitas anak -anak dalam menarikan barong.

Bahkan, bule berkulit putih itu mengaku takjub dengan kepintaran para anak -anak dalam menarikan tarian barong yang merupakan tradisi umat Hindu di Bali itu.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011