Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mengimbau nelayan di daerah setempat agar tetap waspada saat melaut, karena kondisi angin dan gelombang laut yang saat ini tidak menentu.
"Pada November ini hingga Februari nanti sudah memasuki musim penghujan. Untuk itu nelayan tetap berhati-hati karena cuaca yang tidak menentu," kata Kepala Dinas Perikanan Badung, Putu Oka Swadiana di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan, meskipun belum menerima surat edaran resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, namun pihaknya tetap mewanti-wanti nelayan yang melaut untuk tetap waspada dengan kondisi alam yang tidak menentu saat ini.
Dari beberapa hari lalu intensitas hujan meningkat. Kalau sudah ada imbauan dari BMKG, saya harap nelayan mentaatinya dan mengikuti arahan ini, ujar Oka yang juga selaku Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Pangan Badung.
Menurut informasi prakiraan cuaca Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah III Denpasar, untuk tiga hari ke depan dari analisa permodelan cuaca wilayah Bali umumnya hujan ringan-sedang pada siang, sore dan malam hari.
Kemudian, angin bertiup dari arah Selatan hingga Barat Laut-Timur dengan kecepatan 8-35 km/ jam. Tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar 0,25-1,5 meter dan perairan Selatan Bali berkisar 0,75-2,0 meter.
Perairan Selat Bali berkisar 0,5-2,0 meter dan perairan Selat Lombok berkisar 0,5-2,0 meter.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah III Denpasar M. Taufik Gunawan mengimbau, kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir.
Masyarakat Nelayan dan pelaku kegiatan Wisata Bahari agar memperhatikan tinggi gelombang laut mancapai dua meter atau lebih di sekitar wilayah perairan Selatan Bali.
"Kami harapkan masyarakat agar selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/iklim esktrem," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pada November ini hingga Februari nanti sudah memasuki musim penghujan. Untuk itu nelayan tetap berhati-hati karena cuaca yang tidak menentu," kata Kepala Dinas Perikanan Badung, Putu Oka Swadiana di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan, meskipun belum menerima surat edaran resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, namun pihaknya tetap mewanti-wanti nelayan yang melaut untuk tetap waspada dengan kondisi alam yang tidak menentu saat ini.
Dari beberapa hari lalu intensitas hujan meningkat. Kalau sudah ada imbauan dari BMKG, saya harap nelayan mentaatinya dan mengikuti arahan ini, ujar Oka yang juga selaku Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Pangan Badung.
Menurut informasi prakiraan cuaca Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah III Denpasar, untuk tiga hari ke depan dari analisa permodelan cuaca wilayah Bali umumnya hujan ringan-sedang pada siang, sore dan malam hari.
Kemudian, angin bertiup dari arah Selatan hingga Barat Laut-Timur dengan kecepatan 8-35 km/ jam. Tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar 0,25-1,5 meter dan perairan Selatan Bali berkisar 0,75-2,0 meter.
Perairan Selat Bali berkisar 0,5-2,0 meter dan perairan Selat Lombok berkisar 0,5-2,0 meter.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah III Denpasar M. Taufik Gunawan mengimbau, kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir.
Masyarakat Nelayan dan pelaku kegiatan Wisata Bahari agar memperhatikan tinggi gelombang laut mancapai dua meter atau lebih di sekitar wilayah perairan Selatan Bali.
"Kami harapkan masyarakat agar selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/iklim esktrem," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017