Bandung (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengimbau pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Tangkubanparahu tidak mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas karena tekanan gas cukup kuat.
"Pasalnya, di permukaan dasar dua kawah besar tersebut saat ini tekanan gasnya sangat kuat sehingga dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dani Prianto Hadi, saat dihubungi di Ngamprah, Kamis.
Imbauan itu, katanya, didasarkan pada bulanan kegiatan Gunung Tangkubanparahu yang dilansir Badan Geologi.
Ia menjelaskan, secara umum dan berdasarkan pengamatan Juni 2011, status Gunung Tangkubanparahu masih dalam keadaan normal.
Tetapi, katanya, pengunjung dilarang turun ke dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.
"Jangan salah paham, kami tidak larang warga pergi ke Gunung Tangkubanparahu tapi melarang mereka mendekati dua kawahnya saja," katanya.
Berdasarkan, katanya, gunung di Kawasan Bandung Utara itu mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Jumlah gempa vulkanik pada Juni 2011 meningkat, rata-rata per hari terjadi 13 kali gempa vulkanik.
"Sedangkan untuk gempa tektonik pada Juni kemarin hanya terjadi satu kali kejadian. Kita inginnya volume terjadinya gempa ini bisa terus menurun aktivitasnya," katanya.
Laporan rutin bulanan Badan Geologi menyebutkan tentang jumlah gempa selama Juni 2011 yang mencapai 39 kali vulkanik dalam dan 360 kali vulkanik dangkal.
Ia menjelaskan, laporan itu juga mengungkap tentang gempa tektonik jauh sebanyak 38 kali dan tektonik lokal tujuh kali.
Secara visual, katanya, belum tampak perubahan aktivitas secara mencolok di Kawah Baru dan Kawah Domas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Pasalnya, di permukaan dasar dua kawah besar tersebut saat ini tekanan gasnya sangat kuat sehingga dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dani Prianto Hadi, saat dihubungi di Ngamprah, Kamis.
Imbauan itu, katanya, didasarkan pada bulanan kegiatan Gunung Tangkubanparahu yang dilansir Badan Geologi.
Ia menjelaskan, secara umum dan berdasarkan pengamatan Juni 2011, status Gunung Tangkubanparahu masih dalam keadaan normal.
Tetapi, katanya, pengunjung dilarang turun ke dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.
"Jangan salah paham, kami tidak larang warga pergi ke Gunung Tangkubanparahu tapi melarang mereka mendekati dua kawahnya saja," katanya.
Berdasarkan, katanya, gunung di Kawasan Bandung Utara itu mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Jumlah gempa vulkanik pada Juni 2011 meningkat, rata-rata per hari terjadi 13 kali gempa vulkanik.
"Sedangkan untuk gempa tektonik pada Juni kemarin hanya terjadi satu kali kejadian. Kita inginnya volume terjadinya gempa ini bisa terus menurun aktivitasnya," katanya.
Laporan rutin bulanan Badan Geologi menyebutkan tentang jumlah gempa selama Juni 2011 yang mencapai 39 kali vulkanik dalam dan 360 kali vulkanik dangkal.
Ia menjelaskan, laporan itu juga mengungkap tentang gempa tektonik jauh sebanyak 38 kali dan tektonik lokal tujuh kali.
Secara visual, katanya, belum tampak perubahan aktivitas secara mencolok di Kawah Baru dan Kawah Domas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011