Denpasar (Antara Bali) - Nikko Bali Resort and Spa menjadwalkan menggelar "Cultural Appreciation Nights" selama Juli dan Agustus 2011, bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Bali melalui pertunjukan seni tari.
"Acara ini merupakan rangkaian acara yang memang kami dedikasikan bagi kebudayaan Bali. Sebenarnya setiap minggu pun kami sudah menampilkan setidaknya satu acara bertemakan budaya di salah satu restoran," jelas Sumariana, Assistant Director Food and Beverage Nikko Bali Resort and Spa di Denpasar, Sabtu.
Dia mengatakan, pada gelar kesenian tahun ini akan ditampilkan beberapa tarian yang sudah jarang dipertontonkan, bahkan hampir punah keberadaannya. Tarian tersebut, antara lain Kebyar Duduk, Oleg Tamulilingan dan Candra Metu.
Selain itu, tambah dia, akan mengundang beberapa maestro seni tari Bali, antara Ida Bagus Blangsinga, Ni Ketut Arini Alit, I Gusti Ayu Raka Rasmi, Jro Made Puspawati dan I Wayan Dibia.
Mereka akan menunjukkan kebolehannya pada pembukaan acara tersebut yang bertajuk "The Living Legends" yang dijadwalkan pada 20 Juli 2011.
"Tidak hanya melalui seni tari, namun tamu juga bisa menikmati masakan khas Bali yang disuguhkan di setiap acara. Selain itu untuk memberikan sentuhan budaya yang lebih kental, setiap tamu akan diberikan kain sarung serta udeng atau selendang pada setiap acara secara gratis," ujarnya.
Selain gelaran seni tari, tambah Sumariana, Nikko Bali Resort and Spa juga membuat sebuah program yang dinamakan "Kampoeng Bali".
Tamu mengikuti program itu diajarkan bagaimana caranya membuat sesajen, penjor, pahatan buah atau sayur hingga memasak jajanan tradisional Pulau Dewata.
Acara "Cultural Appreciation Nights" pada 2011 itu merupakan pelaksanaan tahun yang keenam.
Kegiatan itu tadinya diadakan untuk merayakan hari jadi ke-10 resor di daerah Sawangan tersebut pada tahun 2006, namun sambutan yang diperoleh cukup meriah sehingga pihak Nikko Bali Resort and Spa memutuskan untuk mengadakannya setiap tahun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Acara ini merupakan rangkaian acara yang memang kami dedikasikan bagi kebudayaan Bali. Sebenarnya setiap minggu pun kami sudah menampilkan setidaknya satu acara bertemakan budaya di salah satu restoran," jelas Sumariana, Assistant Director Food and Beverage Nikko Bali Resort and Spa di Denpasar, Sabtu.
Dia mengatakan, pada gelar kesenian tahun ini akan ditampilkan beberapa tarian yang sudah jarang dipertontonkan, bahkan hampir punah keberadaannya. Tarian tersebut, antara lain Kebyar Duduk, Oleg Tamulilingan dan Candra Metu.
Selain itu, tambah dia, akan mengundang beberapa maestro seni tari Bali, antara Ida Bagus Blangsinga, Ni Ketut Arini Alit, I Gusti Ayu Raka Rasmi, Jro Made Puspawati dan I Wayan Dibia.
Mereka akan menunjukkan kebolehannya pada pembukaan acara tersebut yang bertajuk "The Living Legends" yang dijadwalkan pada 20 Juli 2011.
"Tidak hanya melalui seni tari, namun tamu juga bisa menikmati masakan khas Bali yang disuguhkan di setiap acara. Selain itu untuk memberikan sentuhan budaya yang lebih kental, setiap tamu akan diberikan kain sarung serta udeng atau selendang pada setiap acara secara gratis," ujarnya.
Selain gelaran seni tari, tambah Sumariana, Nikko Bali Resort and Spa juga membuat sebuah program yang dinamakan "Kampoeng Bali".
Tamu mengikuti program itu diajarkan bagaimana caranya membuat sesajen, penjor, pahatan buah atau sayur hingga memasak jajanan tradisional Pulau Dewata.
Acara "Cultural Appreciation Nights" pada 2011 itu merupakan pelaksanaan tahun yang keenam.
Kegiatan itu tadinya diadakan untuk merayakan hari jadi ke-10 resor di daerah Sawangan tersebut pada tahun 2006, namun sambutan yang diperoleh cukup meriah sehingga pihak Nikko Bali Resort and Spa memutuskan untuk mengadakannya setiap tahun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011