Manila (Antara Bali) - Indonesia terpilih sebagai Anggota Executive
Board Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO)
periode 2017-2021 yang pemilihannya berlangsung pada Sesi ke-39 General
Conference UNESCO di Paris, Prancis, Rabu pekan ini.
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Manila, Kamis.
Indonesia bersama India, Jepang, China, Filipina, dan Bangladesh terpilih sebagai Anggota Executive Board UNESCO periode 2017-2021 di kelompok Asia Pasifik.
Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara dan mendapatkan peringkat ke-3 pada kelompok negara kawasan Asia Pasifik.
Dari tujuh negara kandidat pada grup Asia Pasifik, urutan perolehan suara adalah sebagai berikut: Jepang dengan 166 suara, India 162, Indonesia 160, Filipina 157, China 155, dan Bangladesh 144.
"Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Executive Board UNESCO periode 2017-2021 akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO," kata Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Duta Besar Hotmangaradja Pandjaitan.
Menurut Dubes Hotmangaradja, keterpilihan Indonesia di Executive Board UNESCO sangat strategis bagi kepentingan nasional karena posisi itu memberi kesempatan bagi Indonesia untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Manila, Kamis.
Indonesia bersama India, Jepang, China, Filipina, dan Bangladesh terpilih sebagai Anggota Executive Board UNESCO periode 2017-2021 di kelompok Asia Pasifik.
Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara dan mendapatkan peringkat ke-3 pada kelompok negara kawasan Asia Pasifik.
Dari tujuh negara kandidat pada grup Asia Pasifik, urutan perolehan suara adalah sebagai berikut: Jepang dengan 166 suara, India 162, Indonesia 160, Filipina 157, China 155, dan Bangladesh 144.
"Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Executive Board UNESCO periode 2017-2021 akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO," kata Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Duta Besar Hotmangaradja Pandjaitan.
Menurut Dubes Hotmangaradja, keterpilihan Indonesia di Executive Board UNESCO sangat strategis bagi kepentingan nasional karena posisi itu memberi kesempatan bagi Indonesia untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017