Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, memberikan pelayanan bus sekolah secara gratis bagi siswa-siswi dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas di perkotaan.

Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pelayanan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Dewa Ketut Adi Pradnyana di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan pemerintah kota sudah menyediakan enam bus sekolah secara gratis, khusus untuk di Kecamatan Denpasar Timur dan Kecamatan Denpasar Utara.

"Pemerintah Kota Denpasar baru bisa melayani di dua kecamatan, sedangkan untuk kawasan lainnya segera menyusul sesuai dengan situasi rute dan hasil simulasi," ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan simulasi tersebut sudah diuji coba pada Senin (6/11). Bahkan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra turut serta dalam kendaraan tersebut.

Adi Pradnyana lebih lanjut menjelaskan sampai saat ini siswa yang terdaftar sebanyak 574 orang, namun yang bisa dilayani hanya 291 orang atau sesuai dengan kapasitas armada bus.

"Jika dari 291 orang yang terdaftar ada yang mundur, maka yang mengganti adalah yang mendaftar dari 574 orang itu, hal itu karena satu bus hanya bisa memuat 25 orang saja," ujarnya.

Bus sekolah itu beroperasi dibagi dua waktu mulai pukul 05.30 hingga pukul 19.30 WITA selain itu rute keberangkatan dan titik kumpul terdapat enam rute di pagi hari dan tujuh rute di siang hari.

Ia mengatakan untuk "drop zone" atau pemberangkatan awal di Kecamatan Denpasar Utara waktu pagi disediakan di Batu Makaem, Toko Agung Astasura, Indomaret Ahmad Yani.

Sedangkan pemberangkatan waktu siang di Prana Makmur, Toko Agung, Banjar Batu Makaem dan Prana Makmur.

Begitu juga pemberangkatan waktu pagi di Kecamatan Denpasar Timur ada di Toko 3 Pilar Mas, Tri Nadhi Alat Tulis, Indomaret Jalan Trenggana, Asiki Alat Tulis, Ruko Star Parfum, Banjar Tembawu Kaja, Rumah Sakit Dharma Yadnya, Jalan Subita, Kantor Camat Denpasar Timur, Toko Roti Canai Gatot Subroto dan Hengky Resto.

Berdasarkan data dari total 126.000 anak di seluruh Denpasar, sekitar lima persen anak-anak menggunakan kendaraan sendiri dan 20 persen hingga 30 persen diantar oleh orang tuanya.

"Ke depan dilakukan upaya khusus untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua untuk saling merangkul, sehingga dapat mengupayakan yang terbaik terhadap kelangsungan program bus sekolah gratis itu," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017